kievskiy.org

TPPAS Legok Nangka Siap Proses Sampah Jadi Energi Listrik

JAKARTA, (PR).-  Pembangunan Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS), Regional Legok Nangka, direncanakan sebagai solusi penanganan sampah di Kota Bandung. Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, H. Mochamad Iriawan, menyebut TPPAS Legok Nangka dirancang menggunakan teknologi termal and landfill untuk menampung residu.

"TPPAS ini akan menghasilkan energi listrik bagi masyarakat. Kalau ini berhasil, ini adalah PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah) yang bisa jadi contoh, atau "pilot project" bagi provinsi lain," kata Iriawan, pada The Third Indonesia - Japan Joint Meeting Committee on Waste to Energy Development in Indonesia, Senin, 6 Agustus 2018, di Pullman Hotel Thamrin, Jakarta.

Terkait proses pengadaan, Pemprov Jawa Barat harus memenuhi beberapa syarat, diantaranya adalah pemenuhan gap biaya pengolahan sampah (processing fee) untuk memenuhi kelayakan proyek.

Selain itu, pemprov juga harus memberi kepastian atas sistem pengangkutan sampah dari kabupaten/kota ke TPPAS Legok Nangka. Serta pemenuhan dokumen AMDAL dan mengurus status aset Kementerian PUPR di lokasi kerja sama.

“Kami akan segera memenuhi persyaratan-persyaratan lainnya demi memepercepat selesainya proyek ini," katanya.

"Kalau terlaksana, ini akan jadi proyek tercepat di antara proyek nasional terkait pengolahan sampah menjadi energi,” sambungnya.

Untuk mempercepat penyelesaian masalah tersebut, pemerintah melibatkan Jepang sebagai negara yang dianggap berpengalaman dalam pengolahan sampah. Luhut berharap, kerja sama dengan Jepang bisa mempercepat segala proses.

"Kami senang kalau Jepang bisa masuk di Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Bali. Banyak kota lain yang bisa segera dimasuki," lanjutnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat