kievskiy.org

Naskah Kuno Indramayu yang Ditaksir Ratusan Juta Rupiah Ditemukan di Musala

NANG SADEWO menunjukkan naskah kuno Indramayu yang yang ditemukan di sebuah musala Selasa 14 Agustus 2018.*
NANG SADEWO menunjukkan naskah kuno Indramayu yang yang ditemukan di sebuah musala Selasa 14 Agustus 2018.*

INDRAMAYU, (PR).- Sebuah naskah kuno Indramayu berusia ratusan tahun ditemukan di sebuah musala di wilayah Paoman, Indramayu. Penemuan naskah sudah dilaporkan kepada pemerintah daerah. Namun sayangnya hingga kini belum ada respons.

Barang bersejarah itu pertama kali ditemukan oleh Nang Sadewo yang merupakan ketua Yayasan Indramayu Historia. Sadewo menuturkan, penemuan itu sangat berharga bagi pemerintah daerah. Betapa tidak, lewat naskah kuno itu bisa diungkap perkembangan sejarah Islam di Kabupaten Indramayu. "Berasal dari sekitar tahun 1800, tentang Syekh Abdul Manan. Penemuan dibantu juga oleh Sanggar Aksara Jawa," kata dia, Selasa 14 Agustus 2018.

Naskah kuno Indramayu itu ditulis ke dalam sebuah serat kertas bersampul kulit kayu. Ada juga naskah yang ditulis ke dalam kertas eropa. Kertas jenis tersebut pada masanya hanya disuplai dari wilayah Eropa saja. Adapun kondisi naskah sudah usang termakan waktu sehingga sisi naskah sudah sobek-sobek. Kendati demikian, tulisan yang ada di dalam naskah masih jelas terlihat.

"Posisinya saat ditemukan ada di dalam lemari," ujarnya. Beruntung naskah tersebut ditemukan dahulu oleh Nang Sadewo. Sebab jika tidak warga bisa menyangka bahwa naskah itu tak berharga sehingga kemungkinan dibuang begitu saja.

Saat ini naskah tersebut ada di bawah pengawasannya. Sadewo masih menunggu langkah-langkah yang akan dilakukan pemerintah daerah dalam melindungi naskah kuno itu. "Sudah kami laporkan ke bupati, wakil bupati, dinas kebudayaan, dan Bapeda," katanya. Sayangnya temuan belum direspons.

Padahal naskah kuno tersebut ada kaitannya dengan Syekh Abdul Manan yang namanya diabadikan menjadi nama Islamic Center Indramayu. Alangkah lebih baik jika naskah kuno itu disimpan di Islamic Center Indramayu. Dengan demikian, akan melengkapi wisata religi yang ada di Islamic Center Syekh Abdul Manan

Ditaksir kolektor ratusan juta Rupiah

Dia menegaskan, benda bersejarah itu sangatlah berharga bagi warga Indramayu. Tak heran, naskah kuno Indramayu itu sudah ditaksir hingga ratusan juta Rupiah oleh para kolektor. Tak hanya itu tawaran untuk di museumkan juga banyak yang masuk.  "Ada tawaran dari Museum Sri Baduga supaya menjadi koleksi sana," ungkap dia. Namun, tawaran itu ditolak mentah-mentah. Soalnya dia ingin semua naskah kuno Indramayu tetap berada di Kabupaten Indramayu supaya bisa dinikmati warga lokal.

Kendati demikian, opsi melepas naskah kuno Indramayu ini ke pihak lain mungkin saja dilakukan jika pemda tetap diam. Sadewo menuturkan, untuk mengurus naskah-naskah itu diperlukan tenaga dan dana cukup besar. Apalagi sejauh ini dana perawatan naskah kuno berasal dari swadaya pegiat budaya saja. Untuk itu, para pegiat naskah pun rela jika nantinya naskah menjadi koleksi Museum Sri Baduga daripada harus rusak. "Mau bagaimana lagi, lebih baik diserahkan ke yang bisa mengurusnya," ucapnya.

Penasihat Sanggar Aksara Jawa Ki Tarka Sutarahardja menuturkan, naskah itu ditulis menggunakan tulisan arab pegon atau arab gundul. Namun bahasa yang digunakan bukanlah bahasa Arab melainkan Jawa Dermayu. Berdasarkan kajian sementara dari tim, naskah tersebut sangat erat kaitannya dengan perkembangan Thariqah Qadariyah Naqsabandiyah. "Syekh Abdul Manan merupakan murid Syekh Thalhah Bin Talabudin asal Cirebon," katanya.

Jika dikaji lebih dalam pastinya bisa mengungkap isi keseluruhan dari naskah kuno tersebut. Saat ini tim tengah berjuang menerjemahkan lembar demi lembar naskah kuno Syekh Abdul Manan tersebut. Tarka mengakui, dirinya kurang begitu mendalami tulisan arab pegon. Kendati demikian, ia akan berusaha menerjemahkannya bersama anggota tim lainnya. "Total ada tujuh naskah yang ditemukan," katanya. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat