WARGA menampik jalur lintas Cibadak-Cikidang-Palabuhananratu dikategorikan lintasan tengkorak. Mereka pun menegaskan sepanjang jalur wilayah Kecamatan Cikidang tersebut sangat rawan kecelakaan lalu lintas.
Warga bahkan menunjukkan, bukan hanya Tanjakan Letter S, titik merah rawan laka lantas tersebar di sepanjang jalur lintas wisata itu. Yakni di blok Kampung Panjinangan, Ciareuy, dan Blok Kampung Panjagan. Keempat lokasi rawan laka lantas tersebut, semuanya berada di wilayah Desa Cikidang, Kecamatan Cikidang.
"Memang rawan laka lantas, tapi kami keberatan bila jalur destinasi wisata Cikidang disebut sebut jalur tengkorak. Memang pengemudi perlu hati-hati ketika melintas karena memang banyak tikungan, tanjakan dan turunan tajam," kata warga Cikidang, Juki.
Apalagi kata Juki jalur lintasan menuju sejumlah obyek wisata sangat berpotensi untuk mendongkrak kesejahteraan warga disejumlah desa di Kecamatan Cikidang. Terutama keberadaan Arum Jeram dan potensi keindahan alam disepanjang ruas Cikidang, mampu meningkatkan perekonomian warga disekitar obyek wisata itu.
Terlepas dari rawan laka lantas, tapi jalur alternatif menunjukkan obyek Palabuhanratu dan Arum Jeram, kata Juki, dapat mendongkar perekenomian warga Cikidang. Semua destinasi wisata berpotensi meningkatkan kesejahteraan perekonomian.
"Arus wiasatawan dan kunjungan warga menjadi potensi menguntungkan warga. Kami tidak berharap dikategorikan jalur tengkorak kunjungan wisatawan berkurang," katanya.
Minim sarana dan prasarana lalu lintas
Di sela kegiatan doa bersama di lokasi maut bus terjun bebas, ia sebut bahwa lokasi minim rambu rambu lintas jadi salah satu penyebab kecelakaan.
Sebagian besar rambu rambu lalu lintas terlihat terbatas dan kini masih berdiri dalam kondisi tidak terurus.