kievskiy.org

Kekeringan Berkepanjangan, Warga Kuningan Gelar Salat IStisqa

KUNINGAN, (PR).- Dalam kurun waktu sekitar dua jam, sepertiga luas lapangan Pandapa Paramarta di sebelah barat Stadion Mashud Wisnu Saputra, Kabupaten Kuningan dipenuhi ratusan umat Islam, Jumat, 19 Oktober 2018. Warga dari berbagai usia dan kalangan masyarakat itu dengan khusus mengikuti salat Istisqa berjamaah yang digelar Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan.

Salat istisqa di lapangan terbuka berlantai beton yang memiliki luas sekitar 75 x 50 meter itu, dimulai sekitar pukul 08.30 WIB. Diawali dengan penyampaian tata cara dan tata tertib salat istisqa, serta sambutan Bupati Kuningan Acep Purnama.

Salat istisqa dua rakaat, disusul khutbah dan pemanjatan do’a bersama itu, juga diikuti sejumlah pejabat dan staf lingkup Pemda Kuningan. Selain itu juga unsur pimpinan dari beberapa lembaga dari luar lingkup pemerintah dan sejumlah tokoh agama Islam.

Salat istisqo diikuti ratusan jamaah itu diimami Hamzah Rukmana, Kepala Seksi Haji Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kuningan. Sementara khutbah disertai memimpin do’a bersama seusai salat itu dilakukan oleh Dodo Syarif Hidayatullah, Pengasuh Pondok Pesantren Nur Istiqomah, Pasapen 2 Kuningan.

Sebelum prosesi salat istisqo itu dimulai, Acep Purnama dalam sambutannya menyebutkan, kemarau terik berkepanjangan di Kuningan tahun ini telah mengakibatkan sejumlah permukiman penduduk kekurangan air bersih. Dan, pemerintah daerah sementara ini hanya mampu membantu dengan pendistribusian air dengan mobil tangki.

“Sebagai manusia biasa kita tentu memiliki keterbatasan. Oleh karena itu dengan niat kita semua (melalui salat istisqa-red) saat ini, hanya satu kita sampaikan permohonan, melalui permohonan dan do’a kita ke Khadirat Allah Subhanahu Wataala, agar semua bisa segera diakhiri terutama musim kekeringan ini. Yaitu dengan memohon hujan melalui sholat istisqa,” katanya.

Salat istisqa itu, Acep menuturkan, muatannya tiada lain upaya batiniah dan menggugah moral masyarakat Muslim agar lebih banyak bertafakur, bertawadu, bertawakal atas semua yang terjadi dan berlangsung di tahun 2018 yang tercatat di dalamnya beberapa fenomena alam. Salah satunya terjadi musim kemarau berkepanjangan mengakibatkan kekeringan di beberapa wilayah Kabupaten Kuningan.

“Tidak berlebihan jika sholat istisqa ini juga merupakan upaya penguatan nilai-nilai kesolehan sosial yang alurnya bahwa hati kita jangan terkotori dan ternodai oleh kumpur kemaksiatan dunia. Sehingga kesucian batin yang disambungkan melalui bacaan-bacaan do’a berupa solawat, tasbih,  Allah dapat menerima dan mengabulkan permohonan kita semua,” katanya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat