kievskiy.org

Pemkab Tasikmalaya Tetapkan 14 Hari Masa Tanggap Darurat Bencana

JEMBATAN Pasanggrahan Cipatujah yang membentang 120 meter di atas ­Sungai Cipatujah, Desa Ciandum, Kabupaten Tasikmalaya, ambruk setelah ­diterjang derasnya arus air sungai akibat hujan lebat yang mengguyur Tasikmalaya selatan, Selasa 6 November 2018 dini hari.*
JEMBATAN Pasanggrahan Cipatujah yang membentang 120 meter di atas ­Sungai Cipatujah, Desa Ciandum, Kabupaten Tasikmalaya, ambruk setelah ­diterjang derasnya arus air sungai akibat hujan lebat yang mengguyur Tasikmalaya selatan, Selasa 6 November 2018 dini hari.*

SINGAPARNA, (PR).- Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya telah resmi menetapkan masa tanggap darurat bencana selama 14 hari dalam upaya penanggulangan bencana banjir dan longsor di beberapa wilayah daerah tersebut. "Kami nyatakan tanggap darurat bencana banjir dan longsor di Tasikmalaya," kata Wakil Bupati Tasikmalaya, Ade Sugianto kepada wartawan di Tasikmalaya, Rabu 7 November 2018. Ade mengatakan, masa tanggap darurat ditetapkan oleh pemerintah Kabupaten Tasikmalaya selama 14 hari lamanya terhitung sejak kejadian bencana yang terjadi pada Selasa 6 November 2018. Dilansir Antara, menurut dia pemerintah bertanggungjawab dalam upaya penanggulangan bencana, mulai dari sebelum adanya bencana, saat bencana dan setelah bencana terjadi. "Pemerintah daerah bertanggung jawab dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana di daerah," katanya. Dengan demikian dia mengimbau dan menginstruksikan kepada seluruh instansi terkait untuk turut terlibat dan membantu pemerintah dengan mengeluarkan sumber daya yang ada dalam upaya menanggulangi bencana tersebut. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan institusi terkait, diharapkan akan saling menjalin koordinasi, dan mengantisipasi keadaan darurat bencana dengan penanganan yang cepat, tepat dan terpadu sesuai peraturan. "Masalah bencana ini menjadi tanggung jawab kita semua," katanya. Sebelumnya, wilayah selatan Tasikmalaya diguyur hujan deras sejak hari Senin, hingga menyebabkan banjir bandang dan longsor di beberapa wilayah. Ada tiga kecamatan yang langsung mengalami dampak dari banjir tersebut, antara lain Cipatujah, Karang Nunggal, dan Culamega. Bencana ini juga mengakibatkan lima orang meninggal dunia, empat orang meninggal diduga akibat tenggelam terseret arus banjir bandang, sementara satu orang lagi meninggal akibat tertimbun longsoran tanah, sementara satu orang masih dalam pencarian. Selain itu, jempatan yang menghubungkan desa Cipatujah dan desa Ciandum ambruk diterjang banjir. Kejadian ini sedikit banyak telah berdampak pada arus lalu lintas dan membuat para pengguna jalan kesulitan. Lantaran jembatan yang ambruk merupakan satu-satunya akses yang menghubungkan Tasikmalaya dengan Garut Selatan. Terkait akses jembatan yang tidak bisa dilalui dan menghambat para pengguna jalan, pemerintah kabupaten Tasikmalaya sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat