kievskiy.org

Diduga Gelapkan Dana Kirab Obor Asian Games, Dispora Garut Kembali Berurusan Dengan Polisi 

GARUT, (PR).- Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Garut harus kembali berurusan dengan polisi. Kali ini, permasalahan hukum yang mesti dihadapi Dispora Garut terkait dugaan penggelapan dana kirab obor Asian Games.

Padahal, sebelumnya instansi di Pemkab Garut tersebut tengah disorot polisi dalam kasus dugaan korupsi dalam proyek pembangunan Sarana Olahraga (SOR) Ciateul. Kapolres Garut Ajun Komisaris Besar Budi Satria Wiguna mengatakan, kasus dugaan penggelapan uang kegiatan kirab obor Asian Games yang melibatkan Dispora Garut itu kini ditangani unit Satreskrim.

Sejumlah pegawai di lingkungan Dispora Garut pun bahkan telah dipanggil untuk dimintai keterangannya.

"Benar ada beberapa pegawai di lingkungan Dispora Garut yang telah dipanggil dan dimintai keterangannya, berkaitan dugaan penggelapan dana kirab obor Asian Games. Mereka di antaranya Kabid Pemuda dan Bendahara Dispora," ujar Budi, Minggu 11 November 2018.

Kapolres mengatakan, kasus tersebut saat ini masih dalam proses penanganan. Pihaknya terus mengembangkan penyelidikan guna mengungkap siapa saja yang terlibat dalam kasus penggelapan tersebut.

Diterangkannya, penyelidikan terhadap kasus dugaan penggelapan anggaran kirab obor Asian Games ini berawal dari informasi yang didapatkan aparat kepolisian. Informasi itu menyebutkan bahwa Pemkab Garut telah mengeluarkan anggaran sebesar Rp 400 juta untuk kegiatan kirab obor Asian Games. 

"Sementara itu selaku penanggungjawab kegiatan, saya sama sekali tak menerima anggaran sepeser pun dari Pemkab Garut. Semua biaya penyelenggaraan murni kami yang mengeluarkan saat itu," katanya.

Dari hasil penelusuran yang dilakukannya, tutur Budi, diketahui jika anggaran sebesar Rp 400 juta itu dikucurkan melalui Dispora. Dana tersebut diturunkan melalui dua termin, pertama sebesar Rp 300 juta dan yang kedua sebesar Rp 100 juta.

Budi mengungkapkan, anggaran tersebut oleh Dispora tak pernah diberikan kepada pihak penyelenggara kegiatan. Bahkan hingga saat ini pihaknya selaku penyelenggara kegiatan tak mengetahui kemana dana sebesar Rp 400 juta itu.  

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat