PANGANDARAN, (PR).- Pemerintah Kabupaten Pangandaran memerlukan waktu dan dana yang tidak sedikit untuk memulihkan kembali untuk memperbaiki infrastruktur termasuk sarana dan fasilitas umum usai bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di sebagian wilayah di Kabupaten Pangandaran yang terjadi beberapa waktu lalu.
Tiga pekan lalu, hujan deras dengan intensitas tinggi sempat mengguyur dan membanjiri ratusan pemukiman warga di wilayah Kab Pangandaran. Bahkan ada beberapa titik yang mengalami tanah longsor.
Seperti salah satunya di daerah Kampung Tegaljambe Dusun Bojongjati, Desa Pananjung, Kecamatan Pangandaran, pada saat itu banjir menggenangi puluhan rumah sehingga ratusan warga terpaksa mengungsi sementara ke aula Desa Pananjung.
Akibat dari bencana banjir tersebut, berupa fasikitas umum seperti tempat peribadatan atau mushola dan peralatannya rusak akibat tetendam banjir dan hingga kini belum diperbaiki.
Tampak sejumlah Satuan Polisi Perairan Polres Ciamis bersama warga di Kampung Tegaljambe Dusun Bojongjati Pananjung bahu membahu memperbaiki mushola agar bisa kembali digunakan untuk melaksanakan ibadah oleh warga di kampung tersebut, sekaligus mengganti alat pengeras suara yang rusak akibat terendam banjir.
Di tempat yang sama menurut keterangan dari Ketua Rt 01 Rw 06 Kampung Tegaljambe, Dusun Bojongjati, Desa Pananjung, Jumadi, bahwa sekitar pukul 20 00 WIB, Rabu 7 November 2018 lalu kampungnya mulai di guyur hujan deras dan sekitar pukul 02.00 WIB, air mulai meluap dari sungai Cikidang sehingga meluap yang mengakibatkan pemukiman warga yang berjumlah kurang lebih ada 35 kepala keluarga dengan jumlah jiwa 150 orang terendam banjir.
"Termasuk mushola kami juga ikut terendam," katanya.
Jumadi menyampaikan atas nama warga di Kampung Tegaljambe mengucapkan terimakasihnya kepada pihak Satpolair yang telah membantu memperbaiki mushola dan menyerahkam bantuan berupa pengeras suara.