kievskiy.org

Pemkot Sukabumi Bangun Rumah Singgah di Bandung

BANDUNG, (PR). - Menyadari kebutuhan tempat tinggal untuk warganya yang sering berobat ke RSUP dr Hasan Sadikin dan rumah sakit di Bandung lainnya, Pemerintah Kota Sukabumi membangun rumah singgah diJalan Mulyasari 1 no 7, Kelurahan Sukagalih, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung. Rumah yang berukuran 200 m2 itu diperuntukkan bagi 5 pasien atau 14 orang total asal Kota Sukabumi yang kerap bolak-balik Kota Sukabumi Kota Bandung. Selain itu, di sana pun disediakan ambulans untuk mengantar pasien dari dan ke rumah sakit. Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengatakan, pembangunan rumah singgah tersebut dalam rangka memberikan bantuan sementara kepada pasien rawat jalan yang sedang berobat di Bandung. Pihaknya bekerja sama dengan Rumah Zakat dalam mewujudkan program Rumah Singgah tersebut. "Jadi ini tempat tinggal sementara bagi pasien dan keluarga pasien rawat jalan dari kota Sukabumi yang tidak mampu, harapannya bisa meringankan beban pasien yang harus kontrol berobat ke rumah sakit yang dituju, "ujar dia usai meresmikan rumah singgah, Senin 3 Desember 2018. Dia mengatakan, kebutuhan rumah singgah begitu mendesak meski pihaknya belum mendata jumlah pasien asal Kota Sukabumi yang harus berobat ke RSHS. Yang pasti banyak pasien yang merupakan warganya berobat ke RSHS. " Banyak yang mengalami penyakit kronis atau akut, yang pengobatannya harus rawat jalan dan kontrol berulang," ucap dia. Adapun program rumah singgah ini, kata dia, merupakan karya dari 100 hari kerja Wali Kota Sukabumi. Ini juga merupakan salah satu program unggulan Pemkot Sukabumi dalam bidang Sosial. Ia melanjutkan, dengan diluncurkannya program Rumah Singgah ini, harapannya bisa membantu masyarakat terutama warganya yang sedang ada di Kota Bandung supaya terfasilitasi dengan baik. Astuti (39), salah satu warga Kota Sukabumi yang memanfaatkan fasilitas tersebut menuturkan, dia bersyukur dengan hadirnya rumah singgah tersebut. Pasalnya selama ini dia yang harus mengantarkan suaminya berobat ke RS Mata Cicendo terbebani dengan ongkos dari Kota Sukabumi ke Kota Bandung maupun sewa rumah di Kota Bandung. "Alhamdulillah saya bersyukur karena sekarang sudah ada rumah singgah, jadi bisa mengurangi biaya penginapan," kata Astuti. Sebelumnya, Astuti harus menyewa kosan setiap berobat ke Rumah Sakit Cicendo. Suami Astuti mengalami gangguan retina dan saraf Mata lepas. Sampai saat ini sudah 25 kali ia harus pulang-pergi Sukabumi-Bandung dan sudah mengalami operasi Mata sebanyak 3 kali. Pada hari yang sama Wali Kota Sukabumi didampingi CEO Rumah Zakat juga secara langsung melakukan gunting pita yang menandai dibukanya Rumah Singgah dan meninjau pasien-pasien yang sudah ada di rumah singgah. "Kami berterima kasih atas kepercayaan Pemkot Sukabumi kepada Rumah Zakat dalam program Rumah Singgah ini. Insya Allah ini sangat bermanfaat untuk masyarakat," ucap Nur Efendi, CEO Rumah Zakat. Sementara itu, program tersebut ditandatangani pada Senin 3 Desember 2018 di kantor Rumah Zakat cabang Bandung, Jalan Turangga no 33, Kota Bandung pula H. Achmad Fahmi selaku Walikota Sukabumi dan Nur Efendi selaku CEO Rumah Zakat. Dalam kesempatan tersebut dilakukan penandatanganan MoU dalam bidang Sosial, Kesehatan, pendidikan dan kemanusiaan antara Pemkot Sukabumi dan Rumah Zakat. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat