TASIKMALAYA, (PR).- Sampah visual terus menjamur di Kota Tasikmalaya. Pemasangan beragam media iklan dan kampaye calon legislatif dan partai politik tersebut tak memedulikan estetika dan keselamatan warga.
Pantauan "PR", Jumat, 4 Januari 2019, sampah-sampah visual tersebut terlihat di sejumlah ruas jalan pusat kota seperti di Jalan Veteran, Yudanegara, Tentara Pelajar dan Kyai Haji Zainal Mustofa.
Di Veteran, sampah visual itu didominasi papan-papan iklan atau reklame toko dan produk-produk dagangan. Bentuknya beragam dan saling bersaing agar terlihat oleh warga atau pengendara yang melintas.
Papan-papan promosi tersebut memiliki ukuran yang berbeda-beda. Beberapa di antaranya terbilang besar dan berbahaya bagi pengguna yang melintas jika terlepas.
Memet (60), warga Paseh mengatakan pemasangan media iklan itu memang dilakukan serampangan. "Ah sakahoyong we (semau-maunya saja)," kata juru parkir tersebut.
Dia mengatakan, pemasangan reklame tersebut marak dan berderet pula di Jalan Yudanegara. Dia menilai tak ada pengaturan terkait persoalan pemasangan itu.
Pihak pemasang bisa sekehendak hati meletakkan reklamenya tanpa peduli bahayanya bagi pelintas atau urusan keindahan wajah kota. Tak ayal, kondisi itu mengancam keselamatan warga.
Selain papan iklan, pemasangan alat peraga kampanye Caleg dan Parpol masih cukup semarak di Kota Tasikmalaya. Di Jalan KHZ Mustofa, deretan reklame iklan beragam ukuran berdampingan dengan APK Caleg yang dipasang pada papan baliho atau spanduk.
Menghancurkan estetika kota
Pegiat seni sekaligus Ketua Dewan Kesenian Kota Tasikmalaya Bode Riswandi berpendapat serupa. Dia mencontohkan Jalan KHZ Mustofa yang menjadi salah satu titik pemasangan iklan di pusat kota. Jalan yang memiliki taman kecil di median jalan itu mestinya bebas dari pemasangan reklame iklan.