kievskiy.org

DBD Kabupaten Bandung, Bandung Barat, dan Kota Depok Tertinggi di Jabar

PASIEN deman berdarah (DBD) menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Depok, Jawa Barat, Jumat (25/1/19). Sebanyak 153 pasien DBD mendapatkan perawatan di RSUD Depok di bulan Januari 2019, terkait kejadian tersebut Depok dinyatakan siaga DBD. /ANTARA FOTO
PASIEN deman berdarah (DBD) menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Depok, Jawa Barat, Jumat (25/1/19). Sebanyak 153 pasien DBD mendapatkan perawatan di RSUD Depok di bulan Januari 2019, terkait kejadian tersebut Depok dinyatakan siaga DBD. /ANTARA FOTO

BANDUNG, (PR]) - Jumlah korban akibat demam berdarah dengue (DBD) bertambah. Di Jawa Barat dari awal Januari hingga awal Februari 2019, sebanyak 2.477 kasus DBD tersebar merata di seluruh kabupaten/kota.

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat mencatat jumlah ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibanding priode yang sama tahun lalu. 

Demikian laporan Rian Firmansyah dari www.prfmnews.com.

Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Dinkes Jabar Widyawati mengatakan, pada tahun ini sedikitnya 118 orang meninggal akibat DBD di Jawa Barat. 

"Tahun kemarin bulan yang sama (Januari - Februari) berjumlah 934 orang, tahun ini 2.477 kasus. Yang meninggal Januari tahun ini berjumlah 118 orang, sementara tahun lalu hanya 4 orang, " kata Widya saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Senin 4 Februari 2019.

Menurutnya, kasus DBD terbanyak berada di Kota Depok yaitu berjumlah 319 orang, Kabupaten Bandung Barat berjumlah 277 orang dan Kabupaten Bandung berjumlah 236 orang. Sementara sisanya tersebar merata di daerah lainnya di Jawa Barat. 

Cuaca lembap dan lingkungan yang buruk

Ia mengatakan, penyebab meningkatnya jumlah penderita DBD tahun ini adalah karena pengaruh cuaca yang lembap. Selain itu, dipengaruhi juga oleh prilaku masyarakatnya  yang berkaitan dengan lingkungan. 

"Prilaku masyarakat juga mempengaruhi keterkaitan lingkungan, DBD ditularkan nyamuk di lingkungan yang jelek atau kotor," katanya. 

Mendapati fakta tersebut, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat langsung melakukan penyuluhan dan menyebarkan surat edaran ke Rumah Sakit dan Puskesmas di daerah, agar melakukan gerakan Satu Rumah Satu Jumantik. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat