kievskiy.org

Pemkab Bandung Sambut Wacana Pemindahan Kantor Pemprov ke Tegalluar

GEDUNG Sate.* ABDUL MUHAEMIN/PR
GEDUNG Sate.* ABDUL MUHAEMIN/PR

SOREANG, (PR).- Pemerintah Kabupaten Bandung menyambut baik wacana pemindahan perkantoran Pemerintah Provinsi Jawa Barat ke wilayah Tegalluar. Terlebih wilayah tersebut memang sudah direncanakan sebagai kota terpadu dalam Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Kabupaten Bandung.

Bupati Bandung Dadang M Naser mengatakan, rencana penataan Tegalluar sebagai kota terpadu tak lepas dari rencana pembangunan Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC). "Selain akan dibangun stasiun terakhir KCIC Bandung-Jakarta, wilayah itu akan menjadi interchange Jalan Tol Cileunyi-Garut-Tasikmalaya (Cigatas)," ujarnya Senin 25 Februari 2019.

Dengan sejumlah rencana yang tengah berproses itu, Dadang menilai Tegalluar memang sangat memungkinkan untuk dijadikan pusat pemerintahan provinsi Jabar nantinya. Selain itu ia pun setuju jika Kantor Pemprov dipindahkan, maka Gedung Sate bisa dialihfungsikan menjadi objek wisata sejarah dan budaya (heritage).

"Sejak menjadi anggota DPRD Jabar, saya sudah ikut mengusulkan agar Gedung Sate menjadi objek wisata heritage. Sama seperti di Thailand di mana istana kerajaannya dijadikan wisata heritage," tutur Dadang.

Dadang mengaku bahwa usulannya ketika itu dibarengi dengan rencana pemindahan kantor Pemprov ke kawasan Walini, Kabupaten Bandung Barat. Namun jika Walini terkendala, maka ia menyambut baik jika kantor pemprov pindah ke Tegalluar.

Meskipun demikian, Dadang berharap wacana itu harus diawali dengan kajian intensif mengenai berbagai dampaknya nanti. Termasuk potensi masalah kemacetan dan kerawanan terhadap banjir.

Menurut Dadang, Tegalluar merupakan salah satu titik terendah Danau Bandung seperti halnya kawasan Cieunteung di Baleendah dan Andir di Dayeuhkolot. Oleh karena itu kepada konsorsium KCIC pun dirinya sudah menekankan perlunya pembangunan danau buatan di Tegalluar untuk menjadi tempat larian air ketika curah hujan tinggi.

Usulan itu, kata Dadang, sudah diterima oleh KCIC dan rencananya akan direalisasikan seiring pembangunan jalur dan stasiun kereta cepat. "Itu sudah dikaji oleh pemerintah pusat, jadi saya rasa kalau pemprov pindah ke sana pun tidak akan ada masalah," ujarnya.

Terkait perkembangan kereta cepat, Dadang mengaku dirinya belum lama ini mengikuti rapat bersama KCIC. Ia pun melansir bahwa KCIC sudah membebaskan 90 persen dari total kebutuhan awal 300 hektar lahan kereta cepat di Tegalluar.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat