BANJAR, (PR).- Presiden Joko Widodo meminta masyarakat dan warga Nahdlatul Ulama (NU) untuk menangkal hoaks dan fitnah yang kerap tersebar di masyarakat
"Saya titip, ini harus betul-betul direspons dengan baik oleh NU. Terutama kalau ada fitnah-fitnah, isu-isu yang sudah dari pintu ke pintu, dari rumah ke rumah," kata Jokowi dalam sambutannya saat menghadiri Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar NU di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al Azhar, Banja, Rabu 27 Februari 2019.
Menurut Jokowi, masyarakat perlu mencegah kabar bohong yang meresahkan dan mengancam persatuan.
![](https://static.pikiran-rakyat.com/public/medium/public/2019/02/1FDS8JERSBAsJ5i5EkBqA7L5rQnpt5v0z62APMKW.jpeg)
Jokowi mengungkap sejumlah fitnah yang tersebar antara lain mengenai kabar bohong bahwa pemerintah akan melarang azan hingga pelegalan pernikahan sejenis.
Jokowi menjelaskan, masyarakat harus menangkal kabar bohong agar tidak meluas.
"Kalau yang percaya 20-30 (orang), kita diamkan tidak apa-apa. Kalau sudah jutaan (orang), harus kita jelaskan kepada santri-santri kita, kepada lingkungan-lingkungan kita," ujar Jokowi seperti diberitakan Antara.
Jokowi juga menjelaskan, NU menjadi organisasi yang terdepan dalam mencegah pihak yang hendak mengganti ideologi negara, Pancasila.
![](https://static.pikiran-rakyat.com/public/medium/public/2019/02/VJevJw5pRnJWnvREbBWG6EZBgjy7bM7a3tlKfIV0.jpeg)