kievskiy.org

Pelabuhan Patimban Dinilai Kurang Efektif Kurangi Beban Pantura

SEJUMLAH pekerja memeriksa panel proyek jembatan di Jalur Pantura Jakarta-Cirebon, Subang, Jawa Barat, Rabu (9/1/2019). Jembatan tersebut digunakan untuk akses jalan ke pelabuhan Patimban dan ditargetkan selesai pada Mei 2019. ANTARA FOTO/M. Ibnu Chazar
SEJUMLAH pekerja memeriksa panel proyek jembatan di Jalur Pantura Jakarta-Cirebon, Subang, Jawa Barat, Rabu (9/1/2019). Jembatan tersebut digunakan untuk akses jalan ke pelabuhan Patimban dan ditargetkan selesai pada Mei 2019. ANTARA FOTO/M. Ibnu Chazar

CIREBON, (PR).- Pelabuhan Patimban yang saat ini dalam proses pembangunan, dinilai kurang signifikan untuk mengurangi beban jalan jalur pantai utara (pantura).

Hal itu berbeda dengan posisi Pelabuhan Cirebon yang berada di tengah, sehingga bisa menampung komoditas dari wilayah Ciamis dan sekitarnya, serta Jawa Tengah yang berbatasan dengan Jawa Barat seperti Brebes dan Tegal.

Penilaian tersebut disampaikan Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) yang juga mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri, seusai menjadi narasumber dalam seminar nasional “Menyongsong Kebangkitan Bisnis UMKM” yang digelar Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Cirebon, Rabu, 27 Februari 2019. 

Selain Rokhmin Dahuri, seminar juga menghadirkan Ketua Umum Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan (HIMKI) Soenoto, CEO Perisai Group Perry Tristianto dan Abdul Rahman, perwakilan dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Cirebon.

Menurut Rokhmin, posisi Pelabuhan Cirebon memiliki lokasi yang sangat optimal, kalau memang tujuannya untuk mengurangi beban pantura. 

“Seluruh barang dari sebelum Semarang kan mengarah ke Jakarta. Kalau melalui Pelabuham Patimban kan secara jarak jauh juga,” katanya.

Akan tetapi, menurut Rokhmin, karena Pelabuhan Patimban sudah terlanjur dibangun, sebagai manusia yang positif, harus patuh dan taat dengan keputusan yang sudah dibuat.

“Sementara sudah dibangun ya, kita manfaatkan saja, artinya dari sisi pemerintah, ide kereta api barang diperbanyak harus direalisasi. Karena kalau lewat jalur darat kan resiko kepadatan dan kecelakaan, serta merusak jalan,” katanya.

Meskipun demikian, Rokhmin berkeyakinan dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk, meningkatnya pertumbuhan ekonomi, produk barang dan komoditas yang memiliki nilai tambah semakin banyak, keberadaan Pelabuhan Patimban saja tidak cukup.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat