kievskiy.org

Akibat Tawuran, Empat Siswa ini Terancam Tidak Bisa Ikut Ujian

PETUGAS dari Kepolisian Resort Sukabumi Kota menunjukkan barang bukti tawuran antarpelajar di Mapolres Sukabumi Kota, Jumat, 1 Maret 2019.*/AHMAD RAYADIE/PR
PETUGAS dari Kepolisian Resort Sukabumi Kota menunjukkan barang bukti tawuran antarpelajar di Mapolres Sukabumi Kota, Jumat, 1 Maret 2019.*/AHMAD RAYADIE/PR

SUKABUMI, (PR).- Empat siswa diamankan petugas Kepolisian Resort (Polres) Sukabumi Kota akibat tawuran. Mereka adalah SF (16), DN (14), MJ (15), dan RM (17) yang terlibat perkelahian saat hujan deras persis di Jalan Pelabuhan II, Kampung Tanjungsari, RT 01/07, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi.

Keempatnya segera digelandang ke Mapolres untuk dimintai keterangan. Adapun kondisi SF, salah seorang dari mereka, mengalami luka sabetan senjata tajam di tangan kanannya sehingga harus mendapat penanganan tujuh jahitan.

Kapolsek Gunungguruh, Iptu Yudi Wahyudi mengatakan polisi juga mengamankan dua bilah cerulit, dua bilah pedang besar, dan lima gir. "Para pelaku saat ini telah ditahan dan dalam proses penyidikan lebih lanjut di Polsek Gunungguruh dan Polres Sukabumi Kota. Meskipun para tersangka masih di bawah umur, tapi kami akan lakukan proses penanganan seperti biasa," katanya di Mapolres Sukabumi Kota, Jumat, 1 Maret 2019.

Yudi berharap kejadian ini adalah yang terakhir karena sangat merugikan banyak pihak. Dan karena kasus ini pun, keempat pelaku tawuran tersebut terancam tidak bisa mengikuti ujian sekolah.

Misalnya SF yang merupakan siswa di sebuah SMK swasta di Kota Sukabumi bisa jadi tidak bisa ikut ujian di sekolahnya. Akibat kejadian ini, pihak sekolah akan menggelar rapat internal. Bila hasil pertemuan antarguru sepakat terdapat kesalahan, siswa bisa terancam dikeluarkan dari sekolah. 

"Kami sangat menyayangkan. Siswa tersebut telah mencoreng nama baik sekolah. Padahal dia sebentar lagi akan mengikuti ujian nasional (UN) karena sudah kelas XII. Padahal waktu itu sedang try our persiapan UNBK yang akan dilaksanakan sebentar lagi," kata Kepala Sekolah, Mahmud Yunus.

Kendati demikian, ia akan meminta pihak kepolisian memberi kesempatan pada siswanya untuk mengikuti UNBK nanti. "Kami akan minta ijin agar ia bisa ikut ujian. Ini karena ujiannya berbasis komputer sehingga harus dilakukan  di sekolah dengan pengawasan pihak kepolisian," katanya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat