MAJALENGKA, (PR).- KPUD Kabupaten Majalengka akan melakukan penyortiran dan pelipatan kertas suara dalam empat gelombang. Pembagian gelombang dalam proses ini bertujuan untuk menghindari terjadinya kelelahan dan konsentrasi para pekerja pelipat, serta sebagai upaya berbagi rejeki dengan masyarakat lainnya.
Ketua KPUD Majalengka Agus Syuhada mengatakan, pelipatan kertas suara yang terus dilakukan oleh satu kelompok akan menimbulkan efek kelelahan. Pasalnya jumlah kertas suara yang harus dilipat sangat banyak.
Kertas suara pemilu yang harus dilipat terdiri dari kertas suara pemilu presiden, DPR RI dan DPD, anggota legislatif tingkat provinsi, serta pemilu legislatif tingkat Kabupaten Majalengka yang jumlahnya sangat banyak mencapai lima daerah pemilihan.
“Yang pasti juga pembagian hingga empat gelombang ini karena peminat untuk melipat kertas suara demikian banyak, sehingga kami berupaya berbagi rejeki diantara masyarakat, tidak perlu didominasi oleh sekelompok orang,” kata Agus.
Untuk penyortiran dan pelipatan kertas suara menurutnya akan dimulai pada Selasa 5 Maret 2019 di sejumlah tempat untuk mempercepat pelaksanaan. Sementara itu, perakitan kotak suara untuk Pilpres, DPRRI, DPD serta DPRD provinsi nyaris selesai.
Setelah rampung, perakitan difokuskan kepada kotak suara untuk pemilihan DPRD Kabupaten Majalengka. Pada awal April, diharapkan seluruh logistik sudah terdistribusikan ke seluruh wilayah di Kabupaten Majalengka.
Sementara itu, sejumlah warga berupaya mendaftar untuk menjadi pelipat kertas suara dengan alasan upahnya yang lumayan besar. Warga yang bertugas menjadi pelipat kerta suara, Ipa, mengaku dalam waktu tiga hari ia bisa mendapatkan upah hingga Rp 500.000, bergantung banyaknya perolehan kartu yang dilipat.
“Kalau cekatan dan kerja tim bagus ya dapatnya banyak,” kata Ipa.
Pelaksanaan perakitan kotak suara pemilu yang dilakukan di GGM mendapat pengamanan ketat dari sejumlah anggota kepolisian. Kepolisian disiagakan 24 jam di lokasi pelipatan dan penyimpanan kotak suara.***