SUMEDANG, (PR).- Zaman boleh berubah, tapi sifat gotong-royong yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia tentu harus tetap dipertahankan. Hal itu yang menjadi dasar pemikiran Pepen S, Ketua RT 02/13 Perumahan Jatihurip, Desa Jatihurip Kecamatan Sumedang Utara, dalam mempertahankan budaya gotong-royong di lingkungannya.
Meski lingkungan yang dihuninya itu merupakan kawasan perumahan, tapi dia tetap menggunakan pola pedesaan dalam mengurus dan mengelola lingkunnya.
Karenanya tidak heran, jika di lingkungan perumahan tersebut, masih terlihat kental rasa kekeluargaan dan sifat gotong=royongnya.
"Siapa bilang di perumahan itu orang-orangnya sudah acuh? Siapa bilang di perumahan itu tidak ada gotong-royong? Meski di lingkungan kami ini beragam budaya dan agama, tapi kami tetap berusaha untuk hidup rukun," kata Pepen kepada wartawan Kabar Priangan, Taufik Rochman.
Sebab, apabila rasa kekeluargaan ini tidak dipelihara dengan baik, maka kehidupan bermasyarakat di lingkungan juga pasti tidak akan nyaman.
Maka dari itu, dalam upaya menjaga kebersamaan tersebut, dia bersama warganya kini terus berusaha membuat berbagai kegiatan masyarakat, seperti melakukan oprasi bersih, pengajian lingkungan keliling rumah oleh ibu-ibu, mengaktifkan ronda malam, makan bareng (botram), serta beragam kegiatan kemasyarakatan lainnya yang biasa dilakukan layaknya di sebuah pedesaan.
Tujuan dari kegiatan ini, selain untuk memperkuat tali persaudaraan diantara masyarakat, juga untuk memelihara lingkungan agar tetap nyaman.
"Kita bukan ingin mendapat pujian, sebab yang kita lakukan di sini semata-mata untuk kenyamanan lingkungan kami," katanya, saat memimpin kegiatan kerjabakti membangun Pos Ronda di Lingkungan RT mereka.***