kievskiy.org

Polda Jabar dan Kodam III/Siliwangi Gelar Latihan Gabungan Pengamanan Pemilu 2019

SIMULASI  latihan gabungan prajurit Kodam III/Siliwangi dan anggota Polda Jabar, dalam rangka kesiapan Polri bersama TNI untuk pengamanan Pemilu Presiden dan Legislatif 2019.*/HUMAS PEMPROV JABAR
SIMULASI latihan gabungan prajurit Kodam III/Siliwangi dan anggota Polda Jabar, dalam rangka kesiapan Polri bersama TNI untuk pengamanan Pemilu Presiden dan Legislatif 2019.*/HUMAS PEMPROV JABAR

CIMAHI, (PR).- Sekelompok massa melakukan unjuk rasa menuntut penghitungan suara dibubarkan dan pemilu ulang. Unjuk rasa pun berakhir ricuh, sehingga aparat keamanan mengerahkan anjing pelacak, water canon, dan gas air mata untuk membubarkan massa yang terus merangsek ke kantor KPU Provinsi Jawa Barat.

Ratusan aparat keamanan dari unsur TNI dan Polri turun untuk menenangkan massa. Namun, ada dua orang pengunjuk rasa menjadi korban karena terkena tembakan peluru karet. Kedua orang ini terlihat membawa senjata tajam dan terus memprovokasi massa lainnya untuk berbuat anarkis.

Peristiwa tersebut menjadi bagian dari simulasi latihan gabungan antara prajurit Kodam III/Siliwangi dan anggota Polda Jawa Barat di Lapangan Brigif Kujang 15, Kota Cimahi, Jumat 8 Maret 2019. Latihan ini digelar dalam rangka kesiapan Polri bersama TNI untuk pengamanan Pemilu Presiden dan Legislatif 2019.

Simulasi dilakukan secara menyeluruh. Simulasi standar operasional prosedur dalam melaksanakan penindaan kriminal, pengamanan VIP, simulasi masa tenang dan penertiban atribut kampanye dengan melibatkan Satpol PP, TNI, dan Polri juga dilakukan. Ditunjukkan pula simulasi pengamanan distribusi logistik pemilu, pengamanan TPS saat pemungutan dan penghitungan suara, hingga simulasi teror di area bisnis berupa perampokan dan penyanderaan.

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum yang turut hadir menyaksikan latihan gabungan tersebut menilai, bahwa simulasi yang dilakukan merupakan bentuk kolaborasi pengamanan yang dilakukan Polri bersama TNI. Hal ini sangat penting karena dengan adanya kolaborasi atau kebersamaan aparat negara akan menambah kepercayaan diri masyarakat.

“Karena dengan adanya kolaborasi alat negara, itu akan menambah kepercayaan diri masyarakat. Dan juga akan menambah ketenangan dan akan membawa negara ini semakin tidak bisa digoyahkan oleh orang-orang yang ingin memecah belah,” kata Uu saat ditemui usai acara.

Lebih lanjut, Uu berharap kebersamaan TNI/Polri dan masyarakat bisa terjalin semakin kuat. Untuk itu, dia meminta agar latihan gabungan seperti itu juga melibatkan unsur pengamanan sipil yakni petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang sering kali berhadapan langsung dengan masyarakat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat