kievskiy.org

15 Tahun untuk Menata Kawasan Kumuh Seputar Istana

WALI Kota Bogor Bima Arya (tengah) memimpin rapat penataan dan peningkatan kualitas lingkungan permukiman kawasan Sempur, Pulo Geulis, Naturalisasi Ciliwung di Taman Kaulinan, Sempur, Kota Bogor, Selasa 12 Maret 2019. Tiga kawasan kumuh di pusat kota seperti Sempur, Lebak Pilar, dan Pulo Geulis akan ditata./*WINDIYATI RETNO/ PIKIRAN RAKYAT
WALI Kota Bogor Bima Arya (tengah) memimpin rapat penataan dan peningkatan kualitas lingkungan permukiman kawasan Sempur, Pulo Geulis, Naturalisasi Ciliwung di Taman Kaulinan, Sempur, Kota Bogor, Selasa 12 Maret 2019. Tiga kawasan kumuh di pusat kota seperti Sempur, Lebak Pilar, dan Pulo Geulis akan ditata./*WINDIYATI RETNO/ PIKIRAN RAKYAT

BOGOR, (PR).- Pemerintah Kota Bogor akan menata tiga kawasan kumuh di sekitar  Istana Bogor.  Pemerintah Kota Bogor menargetkan, penataan akan tuntas dalam waktu 10 hingga 15 tahun ke  depan.

Pelaksana Kepala Dinas  Perumahan dan Permukiman Kota Bogor Lorina Darmastuti menuturkan, tiga wilayah utama yang akan ditata yakni  kawasan Pulo Geulis,  Lebak Pilar, dan Sempur.   Ketiga wilayah itu dianggap cukup strategis untuk ditata karena berada di jantung Kota Bogor. Selain itu, kawasan tersebut juga mengapit Kebun Raya Bogor, Istana Bogor, dan Sungai Ciliwung.

“Di Kota Bogor sebenarnya tidak ada kawasan yang kumuh berat, rata-rata kumuh sedang dan ringan. Rata-rata kumuh karena tidak memiliki sistem pengolahan limbah dan sampah yang baik. Itu yang akan jadi garis besar dalam penataan kawasan Pulo Geulis hingga Lebak Pasar,” tutur Lorina dalam rapat “Penataan dan Peningkatan Kualitas Lingkungan Permukiman Kawasan Sempur, Pulo Geulis, dan Naturalisasi Ciliwung di Taman Kaulinan, Sempur, Kota Bogor”, Selasa 12 Maret 2019.

Lorina mengatakan, penataan kawasan Pulo Geulis dan Sempur merupakan bagian dari  program naturalisasi Ciliwung. Menurut Lorina, perilaku buang air besar dan sampah sembarangan akan menjadi prioritas penataan kawasan Sempur dan Pulo Geulis.  Selain itu, Pemerintah Kota Bogor juga akan membangun kawasan ruang terbuka hijau, drainase, dan peningkatan kualitas jalan setapak sehingga kualitas  hidup masyarakat di sana meningkat.

“Naturalisasi itu erat hubungannya dengan kumuh, indikatornya kumuh kan BAB sembarangan, tidak ada RTH, dan sebagainya. Nah, naturalisasi sungai itu jadi cara untuk meningkatkan kualitas kawasan kumuh,” kata Lorina.

Kawasan tangguh bencana

Dalam pemaparan yang disampaikan konsultan pra desain, Arin Nigsih Setiawan, perencanaan penataan kawasan Pulo Geulis hingga Sempur sepanjang 3 kilometer ini dibagi menjadi lima zona.  Perinciannya, zona kultural atau budaya di kawasan Pulo Geulis, zona Kebun Raya, zona permainan di Sempur, zona komunitas di Sempur Kalre, dan zona ekologi.   Perencanaan lima zona tersebut diperkirakan menghabiskan anggaran kurang lebih Rp 57 miliar.

“Dalam menata kawasan ini, upaya relokasi akan diminimalisasi. Kami juga ingin menjadikan kawasan permukiman yang ditata menjadi kawasan tangguh terhadap bencana, karena  kawasan itu berhadapan langsung dengan sungai,” ucap Lorina.

Menata bukan mempercantik

Wali Kota Bogor, Bima Arya menyatakan, penataan kawasan Pulo Geulis hingga Sempur merupakan rencana jangka panjang Kota Bogor.  Butuh waktu minimal 10 hingga 15 tahun untuk mewujudkannya. Namun demikian, Bima menargetkan, dalam lima tahun ke depan ada perubahan nyata yang bisa dilihat dari penataan  kawasan tersebut.

“Ini bagian penataan panjang dan  besar sekali,  semuanya akan kami tata. Ada tiga komponen utama yang perlu ditekankan, kualitas hidup warga, kawasan wisata yang terintegrasi, dan mencegah bencana. Jadi bukan mempercantik,” kata Bima.

Terkini Lainnya

  • Kawasan tangguh bencana

  • Menata bukan mempercantik

  • Tags

  • Istana Bogor

  • kumuh

  • Bogor

  • Artikel Pilihan

  • Terkini

  • Drs Kusmana Hartadji, MM: Konsisten Jalankan Amanah

  • KPU Umumkan Anggota KPU Jabar 2023-2028, Berikut Daftarnya

  • Waspada Angin Kencang di Empat Wilayah Jawa Barat, BMKG Beberkan Faktor Penyebabnya

  • Tangis Haru Dandim 0625 Letkol Yusuf Andriyanto Saat Tinggalkan Pangandaran

  • Sejoli Mesum Asal Garut Pemeran Video Live Streaming Asusila Ditangkap Polisi

  • Polling Pikiran Rakyat

  • Terpopuler

  • Profil Dewi Paramita, Mantan Kekasih Ibrahim Risyad Sebelum Menikah dengan Salshabilla Adriani

  • Gempa Magnitudo 4,6 Guncang Batang Jawa Tengah Sore Ini

  • Prediksi Skor Argentina vs Kanada di Copa America 10 Juli 2024: Kondisi Tim, Head to Head, dan Susunan Pemain

  • Prediksi Skor Spanyol vs Prancis Euro 10 Juli 2024: Statistik, Head to Head, Susunan Pemain

  • Ibrahim Risyad Diduga Cinlok dengan Salshabilla Adriani Saat Masih Pacaran dengan Dewi Paramita

  • Perjalanan Cinta Ibrahim Risyad dan Salshabilla Adriani, Dikabarkan Menikah Hari Ini 7 Juli 2024

  • Pegi Setiawan Dibebaskan Hari Ini, Hakim: Status Tersangkanya Tidak Sah

  • Jawaban Polri Setelah Pegi Setiawan Dinyatakan Bebas dan Gugur sebagai Tersangka Kasus Vina Cirebon

  • 11 Program Pemerintah Pakai Singkatan Nyeleneh: Siska Ku Intip, Mas Dedi Memang Jantan, dan Jebol Ya Mas

  • Indonesia Diguncang Gempa 8 Kali Hari Ini 7 Juli 2024, Paling Kencang di Batang Jateng

  • Kabar Daerah

  • Daftar 11 Pati TNI AD Naik Pangkat, Jenderal Maruli Simanjuntak: Ini Kesempatan!

  • Surganya Wisata Air, 13 Kolam Renang Alami di Boyolali ini Sebagian Masih Gratis, Cek Lokasinya

  • Jadi Cagub Terkuat di Pilgub Jatim, Harta Kekayaan Khofifah Naik Lagi, Terbongkar dari LHKPN Terbaru 2024

  • Sukses Redam Tawuran 2 Kelompok Pemuda di Telluwanua, Petugas Temukan Peluncur saat Penyisiran

  • Perjuangan Seorang Ibu Nuraeni Melahirkan Bayi Kembar Lima

  • Pikiran Rakyat Media Network

  • Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
    Sertifikat Nomor 999/DP-Verifikasi/K/V/2022

Tautan Sahabat