SUMEDANG, (PR).- Pemerintah Kabupaten Sumedang akan membentuk 30 desa digital yang tersebar di enam kecamatan. Program desa digital itu, sengaja dilakukan guna meningkatkan indeks sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE). Pasalnya, indeks SPBE di Kabupaten Sumedang dinilai masih relatif rendah.
“Kondisi tersebut, salah satunya ditandai desa yang melek internet di Kabupaten Sumedang hanya di bawah 10%. Kami tak memungkiri hal itu. Justru melalui program desa digital inilah, kami berupaya untuk meningkatkan angka indeks SPBE. Dari angka Indeks SPBE Kabupaten Sumedang sekarang ini 2,5. Tahun ini ditargetkan naik menjadi 3,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sumedang, Herman Suryatman ketika dihubungi di Sumedang, Minggu 14 April 2019.
Ia menyebutkan, 30 desa yang akan dijadikan desa digital, di antaranya Desa Hariang, Karangbungur dan Mekarmukti di Kecamatan Buahdua. Selain itu, Desa Ungkal dan Padaasih di Kecamatan Conggeang. Desa Tanjungmulya, Boros dan Awilega di Kecamatan Tanjungkerta; Desa Sukatani, Jingkang, Kamal dan Tanjungmedar di Kecamatan Tanjungmedar.
Desa digital itu, nantinya akan memiliki sistem informasi desa dan situs web (web site).
“Kami sudah menyiapkan aplikasinya. Bahkan saya sudah bekerja sama dengan Telkom untuk memasang jaringan wifi di 30 desa digital. Mudah-mudahan lancar, Mei nanti semua desa digital ini sudah online. Untuk perangkat lainnya, secara bertahap akan dilengkapi.
“Umumnya sekarang kan, setiap desa sudah punya komputer sendiri. Jadi, memanfaatkan sarana yang ada dulu,” tutur Herman.
Dalam sistem informasi desa, kata dia, semua perangkat desa termasuk para praja IPDN yang kini tengah praktek lapangan (PL) II, akan menghimpun, mengidentifikasi, sekaligus mengolah berbagai data tentang desanya masing-masing. Selanjutnya, data tersebut akan dimasukkan ke dalam situs web desa. “Data-datanya, dari mulai data geografis desa,demografi, kondisi sosial, budaya hingga kondisi perekonomian desa. Intinya, semua data terkait desa bersangkutan harus dimasukkan ke dalam situs web,” tuturnya.
Kumpulan data-data penting
Lebih jauh Herman menjelaskan, situs web tersebut nantinya menjadi kumpulan data-data penting tentang desa. Kumpulan datanya, akan dijadikan dasar dalam merumuskan kebijakan pemerintahan desa. Hal itu termasuk upaya mengentaskan kemiskinan di masing-masing desa. Pemkab Sumedang akan terus memantau setiap perkembangannya.
“Terkait data kemiskinan, di Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan (Bappppeda) sudah ada data-data kemiskinan setiap desa. Nah data kemiskinan ini, bisa dimasukan ke dalam sistem informasi desa dan juga situs web-nya. Dalam pelaksanaannya, pemda akan membantu mengolah datanya,” ucapnya.