PANGANDARAN, (PR).- Sudah tiga bulan tingkat kunjungan wisata ke Pangandaran anjlok. Akibatnya para pedagang mengeluh karena pendapatannya menurun.
Hal itu dikemukakan oleh Bupati Pangandaran H Jeje Wiradinata, saat melepas para offroader peserta Jelajah Alam Pangandaran (JAP), di kawasan Grand Pangandaran, Sabtu 20 April 2019.
"Tiga bulan kunjungan ke Pangandaran ini sepi. Seluruh pedagang teriak karena pendapatannya menurun. Tapi sekarang didorong dengan situasi politik yang sempat menegang, sudah selesai, ditambah (ada) acara JAP 2019," ungkap Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata usai membuka acara JAP 2019 yang diikuti oleh ribuan offroader, seperti dilaporkan Agus Kusnadi, wartawan Kabar Priangan.
Menurut Jeje, Jelajah Alam Pangandaran ini menjadi perhatian, dalam rangka meramaikan Pangandaran yang selama sepi.
Jeje berpesan agar para offroader untuk tidak merusak alam, sebaliknya mereka harus ikut mengampanyekan pelestarian alam dengan baik.
Kepala Bidang Pemasaran Area I (Jawa) Kementerian Pariwisata, Wawan Gunawan yang juga hadir dalam event JAP 2019 menyatakan dirinya sangat mengapresiasi terselenggaranya even JAP 2019 di Pangandaran.
"Kami hadir di acara JAP 2019 bukan sekadar hadir begitu saja, kami dari Kementerian Pariwisata Bagian Pemasaran agar JAP ini bisa menjadi agenda tahunan, dimana bisa dibranding menjadi satu kekuatan dan power untuk daya tarik kunjungan wisata ke Pangandaran, tentunya harus bersinergi," ungkap Wawan.
![](https://static.pikiran-rakyat.com/public/medium/public/2019/04/Ky2a30Q9qGKdoBsMsLksJyZBlDnWp1buczHm99Z1.jpeg)
Butuh akses
Menurut Wawan, untuk menghidupkan dan meningkatkan tingkat kunjungan wisata ke Pangandaran, yang terpenting adalah adanya aksesibilitas berupa transportasi udara yang menghubungkan jalur penerbangan dari daerah lain seperti Bali, Yogyakarta dan daerah lainnya ke Pangandaran.