kievskiy.org

Warga Mulai Serbu Cangkaleng dan Gula Aren

Warga menumbuk biji aren untuk dijadikan kolang kaling (cangkaleng) di Kampung Cimapag, Desa Sirnaresmi, Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.*/ANTARA
Warga menumbuk biji aren untuk dijadikan kolang kaling (cangkaleng) di Kampung Cimapag, Desa Sirnaresmi, Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.*/ANTARA

MAJALENGKA, (PR).- Dua pekan menjelang tiba­nya bulan Ramadan, saung-saung perajin kolang-kaling  atau cangkaleng dan gula aren mulai meramaikan pinggir Jalan Raya Banjaran-Maja, Kabupaten Majalengka. 

Deretan saung itu paling banyak terlihat di kawasan Wates, Desa Girimulya, Kecamatan Banjaran. Selain di Wates, lapak serupa juga tampak di Desa Cimeong (Kecamatan Banjaran) dan Desa Cihaur (Kecamatan Maja). 

Berdasarkan pantauan ”PR”, banyak pengendara yang menghentikan kendaraannya untuk membeli dua barang tadi. Sebagian konsumen yang membeli langsung di tempat produksinya di pinggir jalan bia­sanya adalah para pengguna jalan yang kebetulan melintasi wilayah dataran tinggi Maja, Banjaran, Talaga, dan Cikijing.

Salah satunya Yayah (67). Dia sudah lama membeli kolang-kaling dan gula aren khas Banjaran serta Maja. ”Kebetulan sekarang mau siap-siap menjelang Ramadan. Saya bia­sanya beli banyak gula aren untuk persiapan saat bulan Puasa nanti,” katanya.

Sementara itu, seorang pedagang, Iwan (35) mengatakan, dia dan sesama pedagang lainnya sudah mulai berjualan sejak pekan lalu. ”Sekarang sudah mulai ramai. Tetapi, kalau marema pisan mah biasanya saat bulan Puasa,” ujar seorang perajin dan penjual kolang-kaling, Iwan (35) kepada ”PR”, akhir pekan lalu.

Di lapaknya, Iwan juga menjual gula aren. Iwan dan para pedagang lainnya berjualan dari pagi hingga sore hari. ”Ini gula asli bonjoran yang diambil dari pohon aren. Gula aren ini berbeda dengan gula di tempat lain,” ujarnya. 

Hal menarik lainnya, para pembeli bisa melihat secara langsung proses pengolahan kolang-kaling. Mulai dari pe­nyiapan bahan mentah, perebusan, perendaman, hingga siap dipasarkan. ”Usaha kolang-kaling ini turun temurun. Sudah berlangsung puluhan tahun lalu sejak kakek nenek saya,” ujarnya. 

Iwan menjelaskan, rintisan usaha kolang-kaling di kawasan Wates Desa Girimulya itu telah ada sejak 1970-an. 

Sejauh ini, dia mengandalkan pasokan bahan baku yang berasal dari wilayah setempat di Majalengka serta dari Ciamis dan Kuningan.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat