PANGANDARAN,(PR).- Bandara Nusawiru yang berada di sebelah barat pantai Pangandaran, tepatnya di Desa Kondangjajar, Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran sangat penting untuk aksesibilitas dalam peningkatan pariwisata di Jawa Barat khususnya di Kabupaten Pangandaran.
Alat transportasi udara di bandara yang diresmikan pada tahun 1996 itu merupakan upaya pemerintah guna pengembangan pariwisata di Provinsi Jawa Barat bagian selatan.
"Bandara yang memiliki panjang runway 1.400 meter ini sengaja di bangun untuk penunjang pariwisata di Kab Pangandaran," ungkap Kepala Bandara Nusawiru, Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat, Dirjen Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan, Hendra Gunawan, Jumat, 26 April 2019.
Menurut Hendra, pada saat itu pesawat komersial dari maskapai penerbangan Merpati sempat melayani transportasi udara di bandara Nusawiru.
"Namun dikarenakan pada saat itu terkena moneter maka penerbangan pesawat Merpati berhenti dan bandara sempat tidak beroperasi," ujarnya kepada wartawan Kabar Priangan, Agus Kusnadi.
Penerbangan reguler
Hendra menambahkan, kemudian hadir di bandara Nusawiru dari maskapai penerbangan reguler oleh pesawat-pesawat milik PT Susi Air Avantion pada tahun 2004.
"Itu pun hanya dua tahun karena bencana gempa dan tsunami melanda wilayah Kab Pangandaran," ujarnya.
Namun, kata Hendra, pascabencana gempa dan tsunami PT Susi Air Aviantion kembali membuka jalur penerbangan regulernya kembali di bandara Nusawiru yang kini melayani penerbangan rute Pangandaran-Jakarta dan Jakarta-Pangandaran hingga sekarang.
Hendra mengatakan, penerbangan reguler rute Pangandaran-Jakarta, PT Susi Air menggunakan pesawat jenis pesawat Cessna Grand Caravan C208B yang memuat penumpang maksimal 12 orang.