kievskiy.org

Kubangan Besar di Lingkar Selatan Ciamis Bahayakan Pengendara

PENGENDARA kendaraan harus waspada ketika melintas kubangan air besar terdapat salah satu titik jalur lingkar selatan Ciamis, tepatnya di wilayah Desa Handapherang, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Senin 29 April 2019.*/NURHANDOKO WIYOSO/PR
PENGENDARA kendaraan harus waspada ketika melintas kubangan air besar terdapat salah satu titik jalur lingkar selatan Ciamis, tepatnya di wilayah Desa Handapherang, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Senin 29 April 2019.*/NURHANDOKO WIYOSO/PR

CIAMIS,(PR).- Jalan lingkar selatan Ciamis yang selama ini menjadi jalur alternatif lebaran tepatnya  di ruas wilayah Handapherang, Kecamatan Cijeungjing  rusak. Salah satu titik kerusakan paling parah yakni terdapat kubangan besar di dekat perbatasan Desa Handapherang dengan Desa Ciharalang.

Pantauan di lokasi, Senin 29 April 2019, rusaknya badan jalan yang memunculkan kubangan air selebar  badan jalan, selain itu juga cukup dalam. Sebelum dan setelah lokasi kubangan, kondisi jalan juga banyak yang hancur dan berlubang besar.  

Menghindari kubangan air, pengendara sepedamotor memilih menyisir tepi badan jalan. Namun demikian tetap saja bagian roda terendam air. Sedangkan lainnya nekad menerobos kubangan air yang cukup dalam. Sejumlah pengemudi mobil juga memilih menyusir sisi sebelah selatan, karena tidak berani melaju di tengah kubangan air, kecuali truk besar degan mudah melintas.

Beberapa ratus meter sebelum mencapai lokasi yang rusak dari arah barat, kondisi jalan bagus, karena sudah hotmik dan lainnya jalan beton. Arus lalu lintas di jalan lingkar selatan juga ramai, sebab menjadi akses jalan alternatif Ciamis - Kota Banjar.

“Kubangan air sudah lama. Banyak pengendara yang terpeleset, karena mendadak mengunjak rem begitu mendekatu kubangan. Apalagi saat turun hujan kubangan semakin luas dan dalam, semakin parah,” ungkap Nana (53) warga Handapherang.

Dia mengungkapkan sebelumnya warga berinisiatif mengurangi kerusakan dengan menimbun kubangan air. Akan tetapi hal itu tidak berlangsung lama, karena banyak mobil melintas. Upaya mengalirkan air untuk mengeringkan kubangan juga menghadapi kendala, karena masuk ke wilayah tanah warga.

“Pernah ada petugas yang mengukur-ukur lebar kubangan, akan tetapi sampai sekarang tidak ada perbaikan. Kami berharap menjelang ramadhan kubangan tersebut dapat ditutup, jalan diperbaiki,” ujarnya.

Semakin parah

Hal senada juga dikemukakan warga lainnya Dadang. Dia mengatakan sampai saat ini tidak ada upaya perbaikan oleh yang berwenang.  Alasannya, karena hingga saat ini kerusakan belum diperbaiki, padahal hal itu sudah berlangsung lama. Selain kubangan air, badan jalan sebelum dan sesudah kubangan juga banyak  yang hancur.

“Mestinya segera diperbaiki, jangan menunggu sampai rusak parah. Sekarang pun sudah hancur belum juga diperbaiki. Paling tidak menimbun dengan material yang kuat. Persoalannya sampai sekarang pun tidak ada tanda bakal diperbaiki,  padahal kondisinya semakin parah,” tuturnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat