kievskiy.org

Rumah Ambruk Bertambah, Masa Tanggap Darurat di Gunung Batu Diperpanjang

WARGA melintasi salah satu rumah warga di Kampung Gunung Batu, Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung yang terkena dampak pergerakan tanah, pekan lalu. Sebagian warga yang rumahnya ambruk telah mengungsi di tiga lokasi.*/AHMAD RAYADIE/PR
WARGA melintasi salah satu rumah warga di Kampung Gunung Batu, Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung yang terkena dampak pergerakan tanah, pekan lalu. Sebagian warga yang rumahnya ambruk telah mengungsi di tiga lokasi.*/AHMAD RAYADIE/PR

PALABUHANRATU, (PR).- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi memperpanjang masa tanggap darurat pergerakan tanah di tiga kedudukan di Kampung Gunung Batu, Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung hingga Selasa, 7 Mei 2019 mendatang. Perpanjangan ini dilakukan seiring pergerakan tanah semakin mengkhawatirkan dan mengancam keselamatan warga.

Apalagi pergerakan tanah kini telah merobohkan 64 unit rumah warga. Sementara sisanya terancam hal serupa seiring intensitas pergerakan semakin sering terjadi terutama saat hujan deras. "Tidak menutup kemungkinan rumah warga yang roboh terus bertambah. Mengantisipasi dampak pergerakan tanah meluas dan mengancam pemukiman warga, Bupati Sukabumi telah mengeluarkan surat keputusan masa tanggap darurat diperpanjang sepekan kedepan. Setelah itu, masa transisi diserahkan kepada pihak kecamatan dan desa," kata Kepala Bidang Logistik dan Kedarutan, BPBD Kabupaten Sukabumi, Maman Suherman ketika ditemui Rabu, 1 Mei 2019.
 

Dia mengatakan dampak pergerakan tersebut membuat sebanyak 116 kepala Keluarga (KK) atau 361 jiwa dan diantaranya 30 balita, kini telah mengungsi. Mereka ditampung di tiga lokasi pengungsian yang telah disediakan BPBD dan TNI. "Sedangkan untuk puluhan balita telah dievakuasi di kantor Desa Kertaangsana," katanya.

Pergerakan tanah diduga akibat alih fungsi lahan daratan menjadi lahan persawahan. Selain rumah warga, sebanyak 26 hektare persawahan ikut terdampak pergerakan tanah. Lahan persawahan mengalami rusak berat karena mengalami rekahan 1-7 meter.  Padahal sebagian besar lahan pertanian  itu, memasuki musim panen. Terlebih lahan pertanian sebagian besar berada tidak jauh dari pemukiman.

Wakil Bupati Sukabumi, Adjo Sardjono mengatakan penanganan para pengungsi telah maksimal dilakukan pemerintah daerah. Tidak hanya memberikan bantuan, tapi telah mendistribusikan seluruh bantuan dari para donatur. "Para pengungsi yang tersebar ditempat pengungsian dalam kondisi aman. Tidak ada kekurangan apapun, termasuk bantuan natura yang telah dibagikan kepada para pengungsi. Kamipun telah menyediakan dapur umum, tim medis  bagi para pengungsi," katanya.
 

Dia mengatakan masih menunggu rekomendasi dari Badan Geologi Bandung mengenai hasil kajian pergerakan tanah di Kampung Gunung Batu. Kajian sangat diperlukan untuk mengetahui luas areal zona rawan merah disana "Bila hasilnya diketahui, memudahkan kami untuk merelokasi warga. Karena itu, kami masih menunggu kajian dari Badan Geologi Bandung. Mudah-mudahan hasil kajian dapat segera diperoleh," katanya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat