BOGOR, (PR).- Kawasan Sungai Ciliwung, Warung Jambu, direkomendasikan menjadi etalase Kota Bogor. Ahli Lanskap IPB Hadi Susilo Arifin menuturkan, Sungai Ciliwung di kawasan Warung Jambu harus dijaga karena sebagaian sungai tersebut terletak di salah satu pusat perekonomian di Kota Bogor.
Dari hasil penelitian mahasiswa Arsitektur Lanskap Institut Pertanian Bogor, dua pusat perbelanjaan yakni Pasar Jambu Dua dan pusat elektronik yang berdekatan dengan Sungai Ciliwung cukup berpengaruh pada tingkat pencemaran yang dihasilkan.
Itu sebabnya, perlu ada penataan lanskap di kawasan tersebut untuk mengubah pola pikir masyarakat agar mau merawat sungai.
“Banyaknya kondisi sngai yang kurang terawatt ini disebabkan karena kebiasaan dan pola pikir masyarakat Indonesia yang menganggap bahwa sungai adalah bagian belakang yang jarang terlihat oleh kebanyakan orang. Pola pikir seperti ini yang seharusnya diubah,” ujar Hadi Susilo di Gedung Paseban Sri Bima, Balai Kota Bogor, Selasa, 14 Mei 2019.
Berdasarkan analisis yang dilakukan mahasiswa Arsitektur Lanskap IPB, Hadi mengatakan, IPB memberikan rekomendasi beberapa upaya yang dapat dilakukan Pemerintah Kota Bogor untuk menjadikan kawasan Warung Jambu sebagai kawasan etalase Kota Bogor.
Rekomendasi pertama yakni menerapkan lanskap etalase dengan mengarahkan semua bangunan di kawasan Warung Jambu menghadap ke Sungai Ciliwung.
Selain itu, Pasar tradisional Jambu Dua diharapkan dapat dibangun ulang dengan jarak minimum 15 meter dari Sungai Ciliwung sesuai Peraturan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 28/PRT/M tahun 2015 tentang Penetapan Garis Sempadan Sungai dan Garis Sempadan Danau.
“Area sempadan sungai harus bebas bangunan, dan bisa ditanami pohon produksi. Konsep water front landscape ini pernah ditera[kan di Amerika dan mampu memulihkan Amerika dari resesi ekonomi yang mereka hadapi,” kata Hadi.
Selain itu, Pemerintah Kota Bogor juga bisa menerapkan konsep naturalisasi modern yang dapat mengundang dan menarik perhatian generasi muda. Sarana dan prasarana yang diperlukan untuk membangun konsep naturalisasi Ciliwung secara modern yakni amphiteater, panggung, tempat parkir, dan utilitas pendukung seperti sirkulasi pejalan kaki, penyebrangan, dan penerangan jalan.