kievskiy.org

Jelang Lebaran, Tukang Jahit Kebanjiran Order

MENJELANG lebaran jasa tukang jahit kebanjiran orderan, mereka juga sampai kewalahan bila pesanan banyak.*/MUSLIH JERRY/KABAR PRIANGAN
MENJELANG lebaran jasa tukang jahit kebanjiran orderan, mereka juga sampai kewalahan bila pesanan banyak.*/MUSLIH JERRY/KABAR PRIANGAN

PANGANDARAN,(PR).- Beberapa hari jelang lebaran, permintaan jasa menjahit pakaian mengalami peningkatan. Bahkan peningkatan itu sudah terasa sejak awal memasuki bulan suci Ramadan. Seperti yang dialami sejumlah penjahit pakaian di daerah Pangandaran dan sekitarnya, mereka banyak menerima order dari masyarakat yang ingin menjahit pakaian dari pada harus membeli yang sudah jadi ke toko baju..

Abah Ito (52) yang membuka jasa penjahit pakaian di blok ruko baru Pasar Pananjung Pangandaran termasuk yang kebanjiran order. Saat bulan Ramadan dirinya bisa melayani 4 orang yang menjahit per harinya. Sementara untuk yang melakukan permak, dirinya tidak membatasi.

"Kebanyakan sih memang datang buat permak, kayak pasang kancing, benerin resleting. Ada juga yang mengecilkan ukuran," ungkapnya, Rabu 29 Mei 2019. 

Menurutnya, kalau untuk menjahit pakaian paling maksimal 10 potong per hati, itu juga karena dirinya membatasi soalnya tenaganya sudah tidak kuat.Tapi jika sedang ramai dirinya bisa meraup penghasilan Rp 9-10 juta selama satu bulan Ramadan dan saat sekarang ini dirinya memperkirakan penghasilan hanya sekitar Rp 4-5 juta dalam sebulan.

"Iya, kalau lagi ramai mah alhamdulillah. Tapi ini sudah mulai menurun paling sekitar Rp 4-5 juta," tuturnya.

Kemudian di saat Ramadan seperti ini bisa melayani 10 jahitan per harinya dan jumlah ini meningkat dibandingkan hari biasanya yang hanya melayani sekitar 5 atau 6 potong jahitan. Untuk setiap potongnya, mematok harga mulai dari Rp 10.000-20.000,- untuk yang ingin melakukan permak. Sementara untuk jahit pakaian dirinya membanderol Rp 100.000-150.000,- untuk menjahit pakaian wanita dan Rp 125.000 untuk jahit pakaian pria.

"Sejauh ini yang paling banyak mintanya jahit celana sama kemeja," katanya kepada wartawan Kabar Priangan, Muslih Jerry.

Kemudian selain jasa jahit, jelang Ramadan hingga lebaran salah satu pemilik usaha kecil busana muslim di pasar tradisional Rafa (35) dirinya mengaku mulai mengalami peningkatan permintaan. Para pedagang juga melakukan penambahan busana muslim seiring permintaan yang meningkat.

"Saya sih bila stok habis baru tambah stok baru jadi tergantung permintaan," ungkapnya. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat