kievskiy.org

Standar Pelayanan Terminal Guntur Belum Terpenuhi

OMBUDSMAN RI Perwakilan Jawa Barat meninjau kesiapan sarana prasarana Terminal Guntur dalam menghadapi pemudik jelang Idulfitri, Senin 3 Juni 2019. Berdasarkan pantauan Ombudsman, sejumlah sarana prasarana belum tersedia seperti closed circuit television (CCTV).*/DOK. OMBUDSMAN
OMBUDSMAN RI Perwakilan Jawa Barat meninjau kesiapan sarana prasarana Terminal Guntur dalam menghadapi pemudik jelang Idulfitri, Senin 3 Juni 2019. Berdasarkan pantauan Ombudsman, sejumlah sarana prasarana belum tersedia seperti closed circuit television (CCTV).*/DOK. OMBUDSMAN

GARUT, (PR).- Ombudsman RI Perwakilan Jawa Barat melakukan inspeksi mendadak menjelang H-2 Idulfitri di Terminal Guntur Garut, Senin 3 Juni 2019. Dari sidak tersebut diketahui standar pelayanan di Terminal Guntur masih belum semua terpenuhi mengingat terminal tersebut masih dalam tahap revitalisasi yang direncanakan selesai pada 2023.

Sidak dilakukan oleh Asisten Ombudsman Sartika Dewi didampingi oleh Asisten Daerah bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemerintah Kabupaten Garut, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Kadiskominfo Kabupaten Garut, Kadishub Kabupaten Garut, dan Kepala Terminal Guntur Garut. Sidak dilakukan untuk memastikan layanan publik tidak terhambat meskipun menjelang hari raya Idulfitri. 

Berdasarkan hasil pantauan, telah ada 36 ribu pemudik yang tiba di Garut. Terdapat 3 armada bis utama yaitu Primajasa, Karunia Bakti dan MGI yang beroperasi di Terminal Guntur Garut. Kapasitas armada sejumlah 250 armada dengan operasional setiap harinya antara 180-200 keberangkatan penumpang. Untuk laju penumpang Idulfitri tahun ini meningkat sebanyak 12 persen dari tahun sebelumnya. 

Menurut Sartika Dewi, standar pelayanan di Terminal Guntur masih belum terpenuhi. Contohnya, Closed Circuit Television (CCTV) belum tersedia. Lahan parkir yang masih belum terkelola dan terpusat sepenuhnya oleh Unit Terminal. Selain itu, ruang tunggu, loket dan tarif telah tersedia, tetapi blum sepenuhnya beroperasi. "Petugas kebersihan di terminal baru terpenuhi sembilan orang atau 50 persen dari total kebutuhan," kata Sartika dalam rilis yang diterima wartawan Pikiran Rakyat, Selasa 4 Juni 2019.

Dalam sidak ini, Pemda Garut juga membuka Posko Pelayanan Terpadu Lebaran yang terdiri dari 21 instansi layanan dasar dan cepat tanggap. Yaitu diantaranya layanan Kesehatan, Damkar, BPBD, Dishub, Satpol PP, PDAM, Disdukcapil, Dinsos, PUPR, Diskominfo, Disnakertrans, dinkes, dan lainnya yang terpusat di Gedung Pendopo Garut. 

Setiap Dinas membuat Piket kerja untuk memastikan layanan-layanan tersebut tetap berjalan selama libur lebaran. Dinas Kesehatan telah menyebar para petugasnya untuk Posko Kesehatann yang bertugas di 9 titik arus mudik mulai dari Terminal Guntur, Malangbong, Limbangan, Leles, Kadungora dan pusat perbelanjaan selama 24 jam. 

Selanjutnya terdapat 67 puskesmas yang tersebar di 42 kecamatan di Garut dan pada H-7 dan H+7 melaksanakan Pelayanan secara 24 jam dengan dilengkapi total 87 ambulans. Selain itu, Pemerintah Garut juga menyediakan fasilitas ambulans gratis bagi masyarakat kurang mampu dengan Call Center 119.

Selain Pelayanan kesehatan di puskesmas dan RSUD, BPJS Kesehatan juga memberikan pelayanan kesehatan gratis bagi semua pemudik baik warga garut maupun luar garut dengan cukup menunjukkan Kartu BPJS nya saja. Namun di pos-pos Kesehatan yang terpantau hanya ada petugas dari dinkes dan puskesmas terdekat saja yang piket. 

Terdapat 190 titik Pos Gatur yang dijaga oleh Dishub dan Polres Garut dari Total 8 UPTD Dishub. Namun demikian, hasil pantauan Ombudsman petugas lapangan untuk dishub sendiri masih terbatas dengan cakupan wilayah layanan yang harus diamankan yaitu hanya ada 1 kompi atau kurang dari 100 orang petugas yang tersebar di Wilayah Garut dan Jalur Selatan. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat