kievskiy.org

Harga Petai dan Jengkol Masih Melambung

OJO, salah seorang pedagang petai di Pasar Sindangkasih, Majalengka, menunjukkan petai yang dijualnya seharga Rp 12.500 per papan, Minggu, 9 Juni 2019. Saat menjelang lebaran harga petai mencapai Rp 20.000 hingga Rp 25.000 per papan.*/TATI PURNAWATI/PR
OJO, salah seorang pedagang petai di Pasar Sindangkasih, Majalengka, menunjukkan petai yang dijualnya seharga Rp 12.500 per papan, Minggu, 9 Juni 2019. Saat menjelang lebaran harga petai mencapai Rp 20.000 hingga Rp 25.000 per papan.*/TATI PURNAWATI/PR

MAJALENGKA,(PR).- Walaupun lebaran telah usai namun harga sejumlah komoditas sayuran di Pasar Sindnagkasih Majalengka, justru kini melonjak tinggi terutama harga petai dan jengkol yang mencapai Rp 85.000 per kg, sementara harga daging sudah mulai normal kembali, walaupun belum seluruh pedagang berjualan kembali.

Harga petai mengalami kenaikan yang cukup tajam pada H-2 lebaran hingga  mencapai Rp 20.000 sampai Rp 25.000 per batang (papan), padahal hari-hari biasa harga petai paling mahal hanya dijual seharga Rp 3.000 hingga Rp 5.000 per papan. Hingga H+3 harga masih mencapai Rp 12.500 hingga Rp 14.000 pe papan. Lonjakan harga diduga dipicu oleh kelangkaan barang sementara pembeli cukup tinggi, kondisi ini dimanfaatkan betul oleh pedagang petai.

Di Pasar Sindangkasih  sejak menjelang lebaran penjual petai nampak hanya satu-satunya yakni Ojo yang berjualan emprakan di ujung barat pasar. Dia menjual petai seharga Rp 25.000 per papan, ketika menjelang habis tinggal beberapa papan dia baru bersedia menjual seharga Rp 20.000 per papan. “Hari ini saya habis 500 papan,” ungkap Ojo.

Ojo tidak bersedia menjelaskan dari mana memperoleh barang dagangannya sejak jelang hingga pasca lebaran, ketika ditanya hanya mengatakan “jauh”.

Harga petai sebesar itu tetap laris dijual, alasan pembeli, untuk bahan campuran sambal goreng. Atau bahkan ada yang mengatakan bosan makan terus menerus dengan daging. “Teu raos sambel goreng teu ngangg peuteuy mah (Kurang enak sambal goreng tanpa petai),” ungkap Ika seorang pembeli.

Pedagang lain yang nampak iri dengan apa yang dilakukan Ojo hingga berkata, “coba pamarentah bisa teu ngendalikeun harga peuteuy,” ungkapnya.

Kenaikan harga yang hingga usai lebaran belum turun juga terjadi pada harga jengkol, dua hari menjelang lebaran harga jengkol yang semula Rp 60.000 per kg naik menjadi Rp 80.000 hingga Rp  85.000 per kg, padahal stok di pedagang untuk jengkol nampak tersedia  walaupun tidak begitu banyak seperti biasanya.

Pangaosna naek ti dituna, barangna oge kantun sakedik (harganya naik dari sananya, barangnya juga tinggal sedikit),” ungkap Dede salah seorang pedagang jengkol.

Harga komoditas sayuran yang cukup tinggi adalah bawang daun yang mencapai Rp 30.000 per kg, kentang Rp 18.000 per kg, kol Rp 10.000 per kg, wortel  Rp 18.000 per kg, buncis Rp 10.000 pee kg. Bawang merah Rp 40.000 per kg, cabe rawit Rp 12.500 per kg.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat