kievskiy.org

24 Warga Alami Gejala Keracunan Usai Santap Makanan dari Program PMT, Kebanyakan Balita

Camat Garut Kota, Teten Sundara, dan Kepala Kelurahan Kota Wetan, Galih Mawariz, memantau warga yang tengah menjalani perawatan di Puskesmas Guntur akibat mengalami gejala keracunan.
Camat Garut Kota, Teten Sundara, dan Kepala Kelurahan Kota Wetan, Galih Mawariz, memantau warga yang tengah menjalani perawatan di Puskesmas Guntur akibat mengalami gejala keracunan. /Pikiran Rakyat/Aep Hendy

PIKIRAN RAKYAT - Puluhan warga Kelurahan Kota Wetan, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut yang kebanyakan balita, mengalami keracunan massal. Ironisnya, mereka keracunan setelah menyantap makanan dari program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang dibagikan pihak Puskesmas Guntur, Garut, Jawa Barat.

Ketua RW 7, Kelurahan Kota Wetan, Rohmat, menyebutkan ada sekitar 19 orang yang menjadi korban keracunan massal di daerah tersebut. Selain mendapat perawatan di Puskesmas Guntur, sebagian di antaranya ada juga yang dirujuk ke Rumah Sakit Annisa Quin dan Puskesmas Tarogong karena kondisinya mengkhawatirkan.

Dikatakannya, dari 19 orang yang menjadi korban keracunan, kebanyakan adalah balita. Mereka mengalmai pusing, muntah-muntah, dan mencret setelah menyantap makanan dari program PMT yang dibagikan pihak Puskesmas Guntur. Mereka mendapatkan makanan tersebut pada Rabu 1 Desember 2021 sekitar pukul 9.00 WIB dan mulai merasakan gejala keracunan sekitar pukul 15.00 WIB.

Baca Juga: Mimpi Didatangi Vanessa Angel, Sunan Kalijaga Gambarkan Pakaian hingga Pesan Mendiang: Sepertinya Belum Tenang

"Sebelumnya ada kegiatan pemberian makanan tambahan (PMT) dari Puskesmas Guntur bagi balita di Kantor Kelurahan Kota Wetan. Pembagian makanan dilaksanakan sekitar pukul 9.00 dan warga baru merasakan gejala keracunan sekitar pukul 15.00," ujar Rohmat.

Sedangkan dirinya, tutur Rohmat, baru menerimalaporan banyaknya warga yang mengalami gejala keracunan sekitar pukul 19.00 WIB. Kebanyakan warga yang mengalami gejala keracunan adalah balita karena memang makanan yang diberikan puskesmas itu diperuntukan bagi balita.

Kepala Kelurahan Kota Wetan, Galih Mawariz, juga membenarkan adanya peristiwa keracunan massal yang menimpa sejumlah warganya. Pihaknya turut prihatin atas kejadian tersebut dan berharap seluruh warga yang keracunan bisa secepatnya pulih kesehatannya.

"Benar, ada sejumlah warga yang kebanyakan balita diduga mengalami keracunan. Mereka ada yang sampai harus menjalani perawatan tapi sebagian besar saat ini kondisinya sudah membaik dan sudah pulang ke rumahnya masing-masing," ujar Galih, Rabu 1 Desember 2021.

Baca Juga: 35 Warga Koja Jakarta Utara Tumbang Diduga Keracunan Usai Makan Nasi Kotak dari PSI, Dilarikan ke RSUD

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat