BANDUNG, (PR).- Sejumlah maskapai penerbangan yang ada di bandara Husein Sastranegara Kota Bandung harus sudah pindah dan beroperasi di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati Kabupaten Majalengka mulai 1 Juli 2019.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat Hery Antasari menegaskan, tujuh dari sembilan maskapai yang beroperasi di Bandara Husein Sastranegara sudah sepakati perpindahan operasi dari Husein Kartasasmita ke BIJB.
"Tinggal dua maskapai mau tidak mau harus sepakati itu, pasalnya Angkasa Pura II sebagai operator bandara sudah siap untuk beroperasi di bandara Kertajati," kata Hery saat ditemui di ruangannya, Selasa 18 Juni 2019.
Hery menjelaskan, ke depan bandara Husein Sastranegara hanya menyisakan penerbangan Internasional, Jet Pribadi dan juga pesawat baling baling berkapasitas kecil, dengan demikian, kedua bandara tetap beroperasi sebagai penyeimbang.
"Bagaimana pun kita harus tetap mengoperasikan empat bandara yang ada di Jawa Barat seperti Bandara di Tasikmalaya dan di Pangandaran, dengan pesawat baling-baling kapasitas kecil Bandara Husein masih digunakan," ujarnya.
Sulit menambah rute
Menurut Hery, masalah kondisi bandara Husein Sastranegara di kota Bandung ini sudah tidak memungkinkan lagi menambah rute penerbangan karena Apron yang sudah tidak ada lagi space.
"Kemudian lagi runway hanya 1.200 meter menyebabkan kenyamanan mendarat sangat tidak enak, ditambah yang bisa menerbangkan dan mendarat di bandara itu hanya pilot senior karena letak geografis di tengah kota," ujar Hery.
Maka dengan demikian Provinsi Jawa Barat berupaya agar pada akhir bulan ini semua maskapai harus sudah siap di BIJB untuk memaksimalkan Bandar yang menjadi ke banggaan warga Jawa Barat. Terlebih semua sarana di BIJB sudah siap dari segi udara.
"Paling beberapa fasilitas pendukung seperti hotel untuk menampung penumpang yang belum ada, tapi itu bisa di Majalengka yang hanya menempuh waktu sekitar 30 menit ke Bandara," ujarnya.