kievskiy.org

RSUD Gunungjati Berhasil Pisahkan Bayi Kembar Siam

DIREKTUR RSUD Gunungjati Cirebon Bunadi (tengah) didampingi tim dokter dari Pusat Pelayanan Kembar Siam Terpadu RSUD Dr Soetomo Surabaya, yang membantu melakukan operasi pemisahan kembar siam, memberikan keterangan kepada wartawan seusai operasi, Kamis 20 Juni 2019. Meski salah satu pasangan bayi kembar siam tidak selamat karena infeksi paru yang parah, RSUD Gunungjati Cirebon untuk pertama kalinya berhasil melakukan operasi pemisahan bayi kembar siam.*/ANI NUNUNG ARYANI/PR
DIREKTUR RSUD Gunungjati Cirebon Bunadi (tengah) didampingi tim dokter dari Pusat Pelayanan Kembar Siam Terpadu RSUD Dr Soetomo Surabaya, yang membantu melakukan operasi pemisahan kembar siam, memberikan keterangan kepada wartawan seusai operasi, Kamis 20 Juni 2019. Meski salah satu pasangan bayi kembar siam tidak selamat karena infeksi paru yang parah, RSUD Gunungjati Cirebon untuk pertama kalinya berhasil melakukan operasi pemisahan bayi kembar siam.*/ANI NUNUNG ARYANI/PR

RSUD Gunungjati Cirebon untuk pertama kalinya berhasil melakukan operasi pemisahan bayi kembar siam, Kamis 20 Juni 2019. Dlam melakukan pemisahan tersebut para dokter RSUD Gunungjati dibantu tim dokter dari Pusat Pelayanan Kembar Siam Terpadu RSUD Dr Soetomo Surabaya.

Rahmah Rizqiyyanah Azahra dan Rahimah Rizqiyyanah Azahraari yang dempet di bagian perut, memanjang dari atas ke bawah, berhasil dipisahkan.  

Lima dokter dari RSUD Dr Soetomo Surabaya diketuai dokter spesialis anak Agus Harianto, yang khusus datang ke Cirebon untuk membantu operasi pemisahan, tiba di Cirebon Kamis sekitar pukul 2.00 dini hari.

Pukul 10.30 mereka langsung bekerja, karena melihat kondisi bayi Rahimah yang menderita infeksi paru-paru berat. Operasi berlangsung selama hampir empat jam.

Direktur Utama RSUD Gunungjati Cirebon Bunadi menjelaskan operasi pemisahan pasangan bayi kembar siam asal Desa Megu Gede Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon yang baru berusia 8 bulan, bersifat emergency atau darurat.

Kondisi darurat karena satu dari pasangan bayi kembar siam menderita penyakit gawat yang mengancam jiwa.

"Kalau tidak segera dipisahkan, dua-duanya tidak bisa tertolong," ungkap Bunadi dalam jumpa pers seusai pelaksanaan operasi, Kamis sore.

Sayangnya, akibat penyakit infeksi paru-paru yang parah, salah satu pasangan bayi kembar siam, Rahimah tidak bisa diselamatkan.

Sementara Rahmah dalam kondisi stabil meski dalam pemantauan intensif, akibat tercemar racun dari Rahimah.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat