kievskiy.org

Sekujur Tubuh Muncul Bintik Merah, Warga Banjar ini Diduga Idap Penyakit Lupus

Ela Nurlela (35) (berbaju kuning), warga Jelat, Kelurahan/ Kecamatan Pataruman , Kota Banjar menderita penyakit kulit parah yang diduga penyakit lupus. Tanda penyakit  yang diderita perempuan yang saat ini tengah mengandung tersebut mulai dirasakan sejak Maret 2019, saat ini sekujur tubuhnya terdapat luka dan bintik merah.*/NURHANDOKO/PR
Ela Nurlela (35) (berbaju kuning), warga Jelat, Kelurahan/ Kecamatan Pataruman , Kota Banjar menderita penyakit kulit parah yang diduga penyakit lupus. Tanda penyakit yang diderita perempuan yang saat ini tengah mengandung tersebut mulai dirasakan sejak Maret 2019, saat ini sekujur tubuhnya terdapat luka dan bintik merah.*/NURHANDOKO/PR

BANJAR,(PR).- Ela Nurlela (35) warga Jelat, kelurahan/Kecamatan Pataruman, Kota Banjar terserang penyalit kulit kulit yang diduga lupus. Gejala penyakit kulit ini menyebar ke seluruh tubuhnya yang sudah dirasakan sejak Maret 2019.

“Tanda-tandanya muncul bintik merah di bagian lutut. Bagian yang bintik terasa gatal dan panas, serta terus meluas. Puncaknya pada saat Idulfitri, bintik  sudah menyebar di seluruh tubuh, sebagian diantaranya kulit melepuh, “ ungkap suami Ela, Jajang Saefudin ketika ditemui Kamis, 4 Juli 2019.

Dia mengungkapkan riwayat penyakit yang diderita istrinya, kepada Wakil Wali Kota Banjar Nana Suryana yang secara khusus menjenguk Ela Nurlela. Untuk mengobati penyakitnya, Ela pernah diperiksakan ke dokter. Hasil diagnosa sementara diperkirakan istrinya yang saat ini tengah mengandung itu, diduga terserang penyakit lupus, serta keracunan aliran darah pada janin.    

“Dokter minta agar dibawa rumah sakit dan cek laboratorium, untuk memastikan terkena lupus atau penyakit lainnya. Karena keadaan kami seperti ini, jadi di rumah saja, hanya diobati seadanya,” ujarnya.

Jajang yang bekerja sebagai buruh serabutan menyatakan bukannya tidak mau membawa istrinya ke rumah sakit  untuk pemeriksaan lebih lanjut. Dia mengatakan penghasilannya sebagai buruh juga  tidak mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari, serta biaya sekolah anaknya.

“Untuk kebutuhan sehari-hari saja kurang. Kalau berobat ke ruumah sakit biayanya pasti sangat banyak. Saya hanya bisa pasrah. Kami tentu sangat berterima kasih jika ada yang memberi bantuan,” tutur Jajang.

Kabar sakitnya Ela ternyata sampai ke Wakil wali Kota Banjar Nana Suryana. Bahkan orang nomor dua di Kota Banjar itu bersama dengan tenaga medis langsung menjenguk kondisi Ela dan keluarganya yang tinggal di rumah sederhana. Setelah dilakukan pemeriksaan awal, Ela langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Selain itu juga guna memastikan penyakit yang diidapnya.

“Begitu mendapat informasi, saya langsung datang ke sini. Sesuai saran dokter, harus dilakukan pemeriksaan lebih seksama dan berlanjut untuk memastikan penyakitnya. Saat ini baru sebatas dugaan lupus, termasuk bagaimana kondisi janin yang dikandungnya,” kata Nana Suryana.

Dia mengatakan pemerintah Kota Banjar mengalokasikan anggaran untuk membantu kesehatan warga, termasuk program pemerintah melalui kartu indonesia sehat dan lainnya. “Kami tidak akan lepas tangan, karena persoalan kesehatan masyarakat juga menjadi tanggungjawab pemerintah,” tuturnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat