WAKIL Bupati Sumedang, Erwan Setiawan, tak kuasa menolak permintaan dari para kasepuhan masyarakat adat Rancakalong untuk menari kesenian tradisional tarawangsa pada pembukaan Upacara Adat Ngalaksa di Desa/Kecamatan Rancakalong, Selasa, 16 Juli 2019. Orang nomor dua di Kab. Sumedang itu pun menarikan kesenian tradisional khas Rancakalong yang juga merupakan salah satu ikon kesenian di Kab. Sumedang.
Sebelum menari, sesepuh masyarakat adat memakaikan sehelai kain samping dan mengalungkan beberapa helai selendang berwarna-warni di pundak Erwan. Hal serupa juga dilakukan kepada sejumlah kepala dinas dan pejabat lainnya yang ikut mendampinginya.
Setelah diawali prosesi ritual sakral lengkap dengan sesajen serta wewangian kemenyan yang dilakukan kasepuhan masyarakat adat, mulailah Erwan menari tarawangsa mengikuti irama alat musik rebab dan kecapi. Sesekali, tangan Erwan mengipas-ngipaskan selendang. Gerakan badan dan kakinya pun mengikuti setiap ketukan irama kedua alat musik bernada pentatonis tersebut.
Erwan bersama para pejabat seolah larut dalam tarian yang terkenal sakral tersebut. Setelah beberapa menit menari, Erwan menyudahinya dengan menebar senyum kepada masyarakat adat yang ikut menyaksikan pergelaran seni dan budaya khas masyarakat Rancakalong tersebut.
Sebelumnya, Erwan juga mencoba kesenian tradisional rengkong. Erwan tak sungkan memikul pocongan padi dengan sebatang bambu gombong. Lalu, pikulan pocongan padi itu digerak-gerakan ke kiri dan kanan hingga menghasilkan suara yang berirama. Dua kesenian tradisional itu merupakan bagian dari rangkaian Upacara Adat Ngalaksa yang dibuka secara resmi oleh Erwan.
![](https://static.pikiran-rakyat.com/public/medium/public/2019/07/6PesBWeeI0GugNqpkSU7QsD7YjZsYQQrDQgivhUf.jpeg)
Upacara Adat Ngalaksa, warisan leluhur yang harus dilestarikan
Selepas menari, Erwan Setiawan mengatakan, Upacara Adat Ngalaksa menjadi salah satu kekayaan seni dan budaya milik masyarakat Sumedang. Sebagai warisan para leluhur sejak abad ke-8, acara adat itu mesti terus dilestarikan dan dikembangkan.
Acara adat Ngalaksa, kata dia, tak hanya terkenal di Kab. Sumedang, melainkan harus menasional bahkan mendunia. Pemkab Sumedang akan mengundang para tamu dan pengunjung hingga mancanegara.
“Untuk tempat Ngalaksa, kita akan bangun dan kembangkan lebih luas dan memadai sesuai kebutuhan. Di sini masih banyak tanah desa yang bisa dikerjasamakan. Kami akan buatkan DED (Detail Enginering Desaign) dan FS (Feasebility Study) untuk pengembangan lokasi upacara adat Ngalaksa ini,” ujar Erwan.