CIAMIS,(PR).- Satuan Reserse Kriminal Polres Ciamis berhasil meringkus enam anggota sindikat pembobol anjungan tunai mandiri (ATM) yang selama ini beroperasi di berbagai wilayah di Jawa Barat. Komplotan yang berasal dari Lampung itu diringkus ketika sedang makan siang di sebuah rumah makan di wilayah Kecamatan Baregbeg. Ciamis.
Polisi juga terpaksa memngambil tindakan tegas terukur di bagian kaki, karena ketika hendak ditangkap mereka hendak melarikan diri serta dapat membahayakan petugas. Selain enam tersangka yang sudah ditangkap Rabu, 17 Juli 2019, polisi juga masih memburu tiga anggota sindikat lainnya.
“Modusnya dengan cara mengganjal ATM. Sindikat tersebut sudah 21 kali beroperasi di 7 ATM di Ciamis. Kami masih mengembangkan kasus ini, sebab tidak menutup kemungkinan masih ada yang ditutupi,” tutur Kapolres Ciamis Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Bismo Teguh Prakoso, kepada wartawan di Mapolres Ciamis, Kamis, 18 Juli 2019.
Didampingi Kasat Reskrim Ajun Komisaris Polisi (AKP) Hendra Virmanto, lebih lanjut Bismo menjelaskan dalam aksinya, komplotan tersebut berbagi tugas. Dua orang tersangka yakni A dan R bertindak sebagai eskekutor pembobol ATM, sedangkan empat lainnya mengawasi kondisi sekitar.
Saat menjalankan aksinya, mereka memasukkan kartu ATM sebagaimana mestinya. Ketika slot uang terbuka, dengan cepat diganjal dengan obeng. Kemudian menggunakan besi kecil yang dimodifikasi, mereka mengait uang di dalam mesin ATM. “Pelaku tidak mengganjal slot kartu, akan tetapi slot keluarnya uang diganjal dengan obeng. Uang diambil dengan besi pengait,” jelasnya.
Berdasar pengakuan, sekali beroperasi berlangsung selama seminggu, mulai saat berangkat dari Lampung hingga Ciamis. Selama perjalanan, mereka juga membobol ATM di beberapa tempat. Dalam sekali beroperasi, mereka dapat menarik uang hingga Rp 38 juta.
Selama di Ciamis, sindikat tersebut tidak hanya membobol ATM yang ada di wilayah pinggiran, akan tetapi juga di tengah kota. Komplotan tersebut sudah tiga bulan beroperasi di Ciamis, mulai Bulan Mei 2019.
Terungkapnya kasus tersebut bermula ketika polisi menerima laporan dari salah satu bank yang mengungkapkan ATM-nya dibobol. Hasil pemeriksaan CCTV, serta beberapa saksi, diketahui rentetan aksi bobol ATM dilakukan oleh sindikat yang sama.