kievskiy.org

Kades di Karawang yang Daerahnya Terdampak Tumpahan Minyak Diminta Mendata Kerugian Warga

WARGA Desa Cemarajaya menggotong karung berisi pasir yang telah terkontaminasi minyak mentah. Pihak Pertamina membayar warga atas upayanya membersihkan pantai Rp 3.000,- per karung.*/DODO RIHANTO/PR
WARGA Desa Cemarajaya menggotong karung berisi pasir yang telah terkontaminasi minyak mentah. Pihak Pertamina membayar warga atas upayanya membersihkan pantai Rp 3.000,- per karung.*/DODO RIHANTO/PR

KARAWANG, (PR).- Para kepala desa yang wilayahnya terpapar tumpahan minyak mentah diminta mendata kerugian yang diderita warganya masing-masing. Data tersebut selanjutnya akan diajukan kepada pihak Pertamina sebagai klaim kerugian.

"Kami telah minta pihak Pertamina memberikan kompensasi kepada semua desa terdampak kebocoran minyak. Selain membersihkan pantai, Pertamina harus menyediakan air bersih dan posko-posko kesehatan bagi warga desa tersebut," ujar Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana, Kamis, 25 Juli 2019.

Cellica berharap, tidak ada warga Karawang yang terputus mata pencahariannya akibat sebaran minyak yang bocor dari sumur migas PHE ONWJ di lepas pantai Cilamaya. Namun demikian, nilai kerugian harus dihitung secara akurat agar memuaskan semua pihak.

Menurutnya, paparan minyak mentah itu kini sudah mulai mencemari tambak. Kondisi tesebut diketahui saat bupati berdialog langsung dengan warga pesisir yang merupakan petani tambak dan nelayan.

"Saya telah mendengar keluhan dari petani tambak yang bibitnya pada mati karena air tambak tercemar limbah. Sementara ada nelayan yang tidak melaut karena wilayah tangkapannya terkurung paparan minyak," kata Cellica.

Tugas para kepala desa, lanjut dia, adalah menghitung berapa kerugian yang dialami setiap warga. Misalnya, penghasilan nelayan per hari berapa, jika lima hari tidak melaut berapa?

"Hal itu yang nantinya menjadi bahasan bersama. Nanti akan dirumuskan nilai penggantiannya. Yang kami tekankan di sini, penggantian itu harus ada jangan sampai tidak ada," ujar Cellica.

Menurutnya, peristiwa pencemaran minyak mentah di wilayah pesisir Karawang bukan yang kali pertama terjadi. Tahun sebelumnya juga sempat terjadi walau peristiwanya berbeda. "Peristiwa ini bukan yang pertama. Namun kali ini skala dan cakupan pencemaran lebih luas," ujarnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat