kievskiy.org

Mengunjungi Museum Nasional Sejarah Alam Indonesia

RUANG pamer Manusia dan Lingkungan yang baru saja diluncurkan di Museum Nasional Sejarah Alam Indonesia, di Kota Bogor, Senin, 29 Juli 2019. Ruang pamer Manusia san Lingkungan memamerkan proses sejarah beradaban manusia dalam mencari makanan dari tingkat sederhana sampai tingkat lanjutan. */WINDIYATI RETNO SUMARDIYANI/PR
RUANG pamer Manusia dan Lingkungan yang baru saja diluncurkan di Museum Nasional Sejarah Alam Indonesia, di Kota Bogor, Senin, 29 Juli 2019. Ruang pamer Manusia san Lingkungan memamerkan proses sejarah beradaban manusia dalam mencari makanan dari tingkat sederhana sampai tingkat lanjutan. */WINDIYATI RETNO SUMARDIYANI/PR

UMAT manusia membutuhkan waktu yang sangat lama untuk belajar bagaimana mendapatkan makanan selain dari berburu, menangkap, dan meramu, yaitu dengan cara bertani. Bukti awal sejarah perkembangan pertanian di dunia dapat ditelurusi melalui sejarah manusia ketika melakukan domestikasi tumbuhan dan hewan.

Museum Nasional Sejarah Alam Indonesia (Munasain), di Kelurahan Paledang, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor  mencoba menyajikan pengetahuan tentang perkembangan budaya dalam memanfaatkan lingkungan  melalui ruang pamer “Manusia dan Lingkungan”.

Ruang pamer “Manusia dan Lingkungan” yang baru diluncurkan, Senin , 29 Juli 2019 itu diawali dengan etalase cerita peradaban manusia pada zaman pra sejarah mulai dari proses manusia mencari makan. Cerita-cerita migrasi manusia dan penelusuran jejak perburuan pangan di Indonesia juga tersaji secara apik pada dinding-dinding Munsain secara berurutan.

Pengunjung pun dapat mengetahui secara detil bagaimana proses awal manusia, mulai dari mencari makan tingkat sederhana, hingga tingkat lanjut menggunakan alat-alat sederhana melalui bentuk diorama, vitrin koleksi, panel informasi, dan sarana multimedia.

Beberapa alat pertanian sederhana juga dipamerkan dalam ruang “Manusia dan Lingkungan”. Salah satu yang mencuri perhatian adalah alat Bubu, sebuah alat yang dibuat dari bahan dasar bambu. Bubu yang ditemukan di Bogor biasanya digunakan oleh masyarakat Jawa Barat untuk menangkap ikan di sawah, dam, kali, sungai, dan kolam.

Pelaksana Tugas Kepala Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Joeni Setijo Rahajoe menuturkan, ruang pamer Manusia dan Lingkungan melengkapi alur pameran MUNASAIN secara keseluruhan. Tak hanya memberikan informasi tentang sejarah awal ketergantungan manusia terhadap lingkungan, di ruang pamer Manusia dan Lingkungan,  pengunjung juga mendapatkan informasi tentang sejarah pertanian di Indonesia.

“Proses perkembangannya diawali dengan masa berburu dengan memanfaatkan peralatan di sekitarnya, dari situ berlanjut ke pertanian namun berpindah-pindah. Menetap tapi enggak lama, ada yang 25 tahun sekali kemudian pindah. Setelah menetap, kita beri informasi tentang bagaimana awal manusia berladang, berkebun, dan dari situ akhirnya mulai mengenal sawah,” ujar Joeni.

Nantinya, ruang pamer Manusia dan Lingkungan juga akan menjadi pengantar substansi pameran tentang ekosistem buatan yang direncanakan akan tampil di ruang pamer Tipe Ekosistem Indonesia. Rencananya, ruang pamer tersebut akan dibangun pada lantai dua MUNASAIN.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat