kievskiy.org

Lebih Lima Ribu Hektare Puso di Indramayu karena Kekeringan, tapi Hanya Sedikit Petani yang Asuransikan Lahannya

KEKERINGAN melanda ribuan hektare sawah di Kabupaten Indramayu sehingga mengakibatkan puso. Akan tetapi, baru sedikit petani yang mengasuransikan lahannya.*/GELAR GANDARASA/PR
KEKERINGAN melanda ribuan hektare sawah di Kabupaten Indramayu sehingga mengakibatkan puso. Akan tetapi, baru sedikit petani yang mengasuransikan lahannya.*/GELAR GANDARASA/PR

INDRAMAYU, (PR).- Petani yang mengikuti program asuransi pertanian di Kabupaten Indramayu masih sedikit. Padahal, Kabupaten Indramayu rawan akan kekeringan setiap tahunnya sehingga para petani diajak untuk ikut ke dalam program tersebut.

Data dari Dinas Pertanian Kabupaten Indramayu, pada musim tanam ini, jumlah lahan yang diasuransikan hanya 25.000 hektare saja. Padahal, luas tanam di musim kemarau ini bisa mencapai 110.000 hektare.

Kepala Dinas Pertanian Indramayu, Takmid, menyatakan bahwa memang masih sedikit sekali petani yang mengikuti program itu. Dia menilai, ada beberapa penyebab mengapa mereka enggan mengasuransikan lahan pertanian, utamanya karena masih rendahnya kesadaran petani untuk ikut ke dalam program itu.

Takmid mengatakan, pihaknya pun terus mengedukasi para petani agar mau tergabung ke dalam program itu. Sebab, petani akan mendapatkan manfaat positif tatkala lahan mereka terkena gagal panen.

Apalagi, kata dia, premi yang dibayarkan cukup murah yakni Rp36.000 per hektare lahan asuransi. “Itu dibayarkan per musim tanam,” ungkapnya, Selasa, 30 Juli 2019.

Sistem asuransi belum akrab bagi petani

Wakil Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Indramayu, Sutatang, mengatakan, sebagian petani memang masih enggan mengikuti asuransi dengan berbagai alasan. Dia menduga, sistem asuransi belum begitu akrab bagi para petani karena diharuskan untuk membayar premi. Untuk mengatasi hal tersebut, maka diperlukan sosialisasi yang kuat kepada para petani.

Poin penting yang mesti ditegaskan, kata dia, yakni terkait manfaat-manfaat yang didapat jika tergabung ke dalam program asuransi. Sutatang yakin, jika pemahaman itu terus diberikan maka para petani secara perlahan akan mengerti dengan sendirinya. “Terkadang masih ada petani yang belum memahami pentingnya asuransi,” kata dia.

Selain itu, dia berharap persyaratan program asuransi dilonggarkan sehingga bisa diterapkan di seluruh wilayah yang berpotensi kekeringan. Sebab selama ini ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi petani jika ingin mengikuti asuransi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat