kievskiy.org

Tanpa Pintu Tol, Ciamis akan Menjadi Kota Mati

BUPATI Ciamis Herdiat Sunarya berbincang dengan petugas stand Desa/Kecamatan Cikoneng, saat  Bursa Inovasi Desa Zona III Ciamis yang berlangsung di Gedung Dakwah Cikoneng, Kamis 1 Agustus 2019.*/NURHANDOKO WIYOSO/PR
BUPATI Ciamis Herdiat Sunarya berbincang dengan petugas stand Desa/Kecamatan Cikoneng, saat Bursa Inovasi Desa Zona III Ciamis yang berlangsung di Gedung Dakwah Cikoneng, Kamis 1 Agustus 2019.*/NURHANDOKO WIYOSO/PR

CIAMIS,(PR).- Terbatasnya akses serta masih buruknya layanan birokrasi menjadi salah satu alasan investor menolak menanamkan modalnya di tatar galuh Ciamis. Salah satu upaya yang akan dilakukan oleh pemerintah setempat yakni memangkas birokrasi yang berbelit, serta memercepat layananan.

“Banyak investor yang enggan masuk Ciamis karena berkenaan dengan akses transportasi  masih terbatas, di samping itu layanan juga harus lebih ditingkatkan. Untuk menarik investor, jika perlu soal perizinan digratiskan, kami buatkan perda,” tutur Bupati Ciamis Herdiat Sunarya usai menjadi pembicara di Bursa Inovasi Desa Zona III Ciamis yang berlangsung di Gedung Dakwah Cikoneng, Kamis 1 Agustus 2019.

Yang penting, lanjutnya, adalah keberadaan perusahaan tersebut memberi dampak posisif  untuk kepentingan masyarakat. Oleh karenanya dituntut adanya  terobosan baru agar investor tertarik serta menanamkan modalnya. Sebagai contoh menarik restibusi sebesar Rp 100 juta – Rp 200 juta, nilainya tidak ada artinya dibandingkan dengan tenaga kerja yang banyak terserap oleh perusahaan tersebut.

“Apalah artinya menarik retribusi Rp 100 juta-Rp 200 juta dibandingkan dengan, misalnya satu perusahaan mampu menyerap 200 tenaga kerja. Itu yang dicari, ada manfaatnya untuk masyarakat. Mengurangi angka pengangguran,” katanya menegaskan.

Lebih lanjut Herdiat menyebut saat ini hanya sekitar 1,1 persen investor yang menanamkan modal di Kabupaten Ciamis. Kondisi tersebut menyebabkan industri tidak berkembang serta sulit membuka lapangan pekerjaan.  

"Potensi investasi di Ciamis sangat terbuka lebar, hanya saja terhambat birokrasi yang berbelit. Selain itu hambatan lainnya terbatasnya akses jalan, Ciamis-Bandung saja ditempuh sampai 4 jam. Waktu tempuh tersebut harus dipangkas,” jelasnya

Mengatasi kondisi tersbeut, lanjutnya, pemerintah kabupaten Ciamis tengah melakukan pembenahan sehingga proses pengajuan serta pemberian izin lebih cepat, tepat, mudah dan murah. Namun demikian dilapangan, Herdiat juga mengakui masih ada oknum nakal sehingga ada investor urung menanam modal. “Kami ingin iklim investasi di Ciamis terus berkembang pesat, positif, demi kepentingan masyarakat,” ujarnya.

Berkenaan dengan rencana pembangunan jalan tol yang bakal sampai di Ciamis hingga Kota Banjar, Herdiat mengatakan hal tersebut membuka akan semakin akses masuk Ciamis. Akses jalan tol tersebut akan terintegrasi dengan beroperasinya Bandara Kertajati, dan Bandara Tasikmalaya.

Agar dapat lebih berkembang atau tidak hanya sebagai daerah perlintasan, Bupati Ciamis Herdiat menegaskan harus ada pintu keluar dan masuk tol di wilayah Ciamis. Untuk kepentingan tersebut, dia mengatakan masih terus memerjuangkan keinginan tersebut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat