SUKABUMİ, (PR). Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi pada Jumat, 2 Agustus 2019 secara resmi melarang warga penggunaan keresek plastik berwarna hitam. Larangan menggunakan keresek hitam itu karena disinyalir mengandung unsur berbahaya. Terutama saat membungkus daging kurban yang akan didistribusikan kepada warga.
Fahmi akan segera membuat surat edaran yang akan dibagikan kepada panitia kurban. Selain itu disertai dengan pembagian kantong keresek putih yang akan diberikan kepada warga.
"Kami melarang warga menggunakan kantong keresek plastik berwarna hitam. Terutama membungkus daging kurban yang akan dibagi-bagikan kepada warga, karena berbahaya," katanya disela-sela kegiatan Festival Walungan Cisuda.
Dia memberikan solusi warga bisa mempergunakan pembungkus alami yang dinilai relatif aman. Bisa saja, daging kurban didistribusikan menggunakan kotak anyaman bambu alias besek. "Sekarang sudah banyak 'bebesek' yang dijual belikan. Mengapa tidak, wadah untuk membungkus daging kurban menggunakan tempat itu," katanya.
Kesadaran rendah
Selain itu, Achmad Fahmi sangat menyesalkan masih rendahnya warga membuang sampah. Masih banyak warga membuang sampah limbah rumah tangga ke sungai dan selokan yang berada tidak jauh dari pemukiman rumahnya.
"Kepedulian warga membuang sampah ditempat sampah yang telah ditentukan masih sangat rendah. Mereka membuang sampah dan limbah rumah tangga, termasuk kotoran dibuang ke sungai," katanya.
Selain dapat memicu bencana banjir, kata Achmad Fahmi, aksi warga dapat memicu berbagai penyakit. Apalagi sebagai besar msyarakat disekitar aliran sungai belum memiliki septic tank komunal. "Penataan sungai tidak lagi bisa ditawar-tawar lagi. Dan harus segera dilakukan, karena sudah sangat mendesak. Karena itu, menjadi perhatian kita. Fokus dalam penataan sungai," katanya.
Sementara itu kegiatan Festival Walungan Cisuda di Sukabumi dihadiri oleh sejumlah pejabat di lingkungan Pemda Sukabumi. Diketahui Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Sukabumi, Kardina Karsoedi, tekah menebar ribuan ekor ikan sidat. Diharapkan dapat bertahan hidup demi lestarinya kawasan sungai disana.***