kievskiy.org

Pompa Air Tenaga Kolecer Mampu Mengatasi Kekeringan

POMPA air tenaga kolecer yang diciptakan Ucu Supriatna mampu mengatasi kekeringan areal sawah.*/TATI PURNAWATI/KABAR CIREBON
POMPA air tenaga kolecer yang diciptakan Ucu Supriatna mampu mengatasi kekeringan areal sawah.*/TATI PURNAWATI/KABAR CIREBON

MAJALENGKA,(PR).- Ucu Supriatna warga Perum Gunungsari, Desa Gunungsari, Kecamatan Kasokandel, Kabupaten Majalengka, manfaatkan kolecer angin yang terbuat dari drum bekas untuk memompa air bawah tanah. Alat sederhana itu dibuat di sawah miliknya di Blok Ciminda, Desa Gandawesi, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka guna mengairi areal pertaniannya.

Pada saat angin kencang dan kolecer berputar sangat kuat, pompa mampu mengeluarkan air hingga 1 liter per detik, hanya sebaliknya ketika angin reda dan kolecer berhenti berputar maka air pun berhenti mengalir dari dalam sumur.

Menurut keterangan Ucu yang semasa kecil tinggal di Desa Gandawesi, pembuatan sumur pompa bertenaga kolecer tersebut berawal dari pemikirannya yang sawahnya pada musim tanam kedua tahun ini mengalami puso akibat tidak teraliri air. Padahal sawah miliknya tidak begitu jauh dari saluran irigasi. Namun karena ketersediaan air yang minim air tidak sampai ke areal sawah di wilayahnya.

“Areal sawah di wilayah kami kering kerontang kemarin gagal panen, sebagian puso. Saya pikir air bawah tanah masih banyak, namun jika mengandalkan air bawah tanah untuk pertanian tentu butuh bahan bakar yang tidak sedikit, pasti butuh uang banyak pula sementara panen belum tentu berhasil,” ungkap Ucu.

Belajar dari google

Dia kemudian mencoba membuka google mencari tahu kemungkinan pompa air yang murah. Dan ternyata ada metoda yang bisa ditirunya. Namun kemudian Ucu memodifikasi pompa dengan kekuatan angin mengingat di wilayahnya setiap saat angin cukup besar terutama musim kemarau di saat sore hari hingga pagi hari lagi.

“Saya kemudian mencari sejumlah material yang bisa dipergunakan untuk membuat kolecer serta mencari pembuat sumur bor,” ungkap Ucu.

Dia mencari besi siku bekas yang ada di gudang rumahnya, serta drum bekas. Setelah tanah di bor hingga kedalaman 12 meter dan air keluar dengan cukup besar. Ucu mendirikan tiang kolecer setinggu kurang lebih 4 meter dan didirikan persegi empat dengan dudukan terbuat dari tembok.

Drum dia belah dua untuk kolecer ditambah kolecer dari kayu kecil. Kolecer berbahan drum ini agar tarikannya bisa kuat sehingga air yang terpompa dari dalam tanah juga bisa lebih besar.

Butuh satu minggu

Untuk menyelesaikan sumur pompa berkekuatan kolecer ini menurut Ucu serta dua pekerjanya Wanda dan Nana butuh waktu hingga hampir satu mingguan, karena butuh waktu untuk merangkai besi serta kolecer juga uji coba hingga air bisa lancar keluar saat angin kencang.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat