BOGOR, (PR).- Kontribusi pajak hasil retribusi Kebun Raya Bogor kepada Pemerintah Kota Bogor dinilai masih minim. Pemkot Bogor menilai besaran uang kontribusi yang diberikan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sebagai pengelola belum sebanding dengan dampak kemacetan akibat lonjakan pengunjung di Kebun Raya Bogor.
“Ke depan, tolong dipikikan kontribusi LIPI untuk Kota Bogor. Sekarang ini, setiap tahunnya kontribusi dari Kebun Raya Bogor hanya Rp1,1 miliar, kalau saya lihat masih kurang lah,” ujar Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, Jumat, 23 Agustus 2019.
Selain peningkatan besaran pajak retribusi, Dedie mengatakan, ia juga meminta kepada LIPI untuk memikirkan persoalan terkait pengelolaan parkir dan pendestrian. Selain itu, pengelolaan stan suvenir di kawasan Kebun Raya Bogor juga harus dipikirkan.
Menurut Dedie, dengan usulan Kebun Raya Bogor sebagai situs warisan dunia UNESCO, Pemkot dan LIPI juga perlu memikirkan dampak lonjakan wisatawan. Apalagi, lonjakan kunjungan wisatawan asing.
“Banyak yang harus dibicarakan dengan pimpinan LIPI, karena ke depan kita juga akan tata kawasan seputar Kebun Raya Bogor. Ada hibah trem yang rencananya akan dioperasikan di jalan seputar Kebun Raya. Jadi, integrasi antara Pemkot Bogor dan LIPI harus lebih terjalin,” kata Dedie.
Untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dan kontribusi Kebun Raya Bogor, Dedie berharap ada penguatan museum di kawasan sekitar Kebun Raya. Tiket terintegrasi perlu diberlakukan sehingga masyarakat tak hanya mengunjungi Kebun Raya Bogor, tetapi juga bisa mengunjungi museum yang ada di sekitar Kebun Raya.
“Di sekitar Kebun Raya Bogor ada tujuh museum, museum Pertanian, Munasain, Tanah, Balai Kirti, Peta, dan juga punya perpusatakaan pertanian digital terbaik, itu yang belum diekspose. Jika bisa terintegrasi dengan Kebun Raya maka PAD kita pun bisa bertambah dari sektor pariwisata,” kata Dedie.
![](https://static.pikiran-rakyat.com/public/medium/public/2018/12/srjaoTRs3bmd24W8rYOjQL6HaX0hqT16UEouLJNc.jpeg)
Tiket terusan diberlakukan 2020
Kepala LIPI, Laksana Tri Handoko, mengatakan, pihaknya menargetkan tiket terusan akan mulai diberlakukan pada 2020. Dalam waktu dekat ini, LIPI akan segera melakukan pertemuan dengan Pemkot Bogor untuk membahas penataan kawasan Kebun Raya dan Pasar Bogor.