KONDISI Waduk Ir H Juanda yang tengah surut di Kecamatan Jatiluhur Kabupaten Purwakarta memiliki keindahan tersendiri. Pemandangan di sana semakin berkesan saat matahari terbenam pada sore hari.
Para pengunjung dan wisatawan lokal biasanya menikmati pemandangan tersebut bersama pasangan mereka masing-masing. Itu karena momentum terbenamnya matahari menambah suasana yang romantis.
Beberapa lokasi di sekitar bendungan terbesar di Indonesia tersebut dipilih karena memiliki sudut pandang terbaik untuk menikmati matahari terbenam. Selain itu, pengunjung juga memilih sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan lainnya.
Para pengunjung umumnya memilih melewatkan sore hari di lokasi seperti kawasan Dermaga Biru, Parang Gombong atau sekitar tempat pemandian air Jatiluhur Water World. Tempat tersebut dipilih karena memiliki banyak wahana permainan untuk keluarga.
Selain itu, banyak terdapat warung atau rumah makan yang menyediakan berbagai makanan dan minuman alami. Pemandangan matahari terbenam di sana lebih menarik saat permukaan air sedang surut selama musim kemarau beberapa bulan terakhir.
Kondisi tersebut memunculkan permukaan tanah dan bebatuan besar yang biasanya terendam air selama musim hujan. Sejumlah wisatawan menggunakan kesempatan tersebut untuk bermain paddleboard atau menaiki perahu kecil ke tengah bendungan.
"Ramai. Baru pertama kali naik perahu karet di sini. Pemandangannya seperti di Bali waktu sunset (matahari terbenam)," kata salah seorang pengunjung, Resi (18). Meskipun tempat tinggalnya tidak jauh dari Waduk Jatiluhur, ia mengaku baru menyadari keindahan di sana tidak kalah dari tempat lain.
Kesempatan langka yang bisa ditemui hanya pada saat musim kemarau ialah kemunculan pulau di tengah bendungan. Jaraknya tak jauh dari lapangan Pasar Ikan pinggir Waduk Jatiluhur. Lokasi tersebut biasanya dimanfaatkan warga untuk memancing.