kievskiy.org

PECU Janji akan Perbaiki Saluran Limbah Pabrik

DINAS Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat bersama Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Pangandaran serta aparat saat meninjau lokasi bangunan IPAL milik PT PECU yang diduga telah mencemari lingkungan, Rabu, 28 Agustus 2019.*/AGUS KUSNADI/KP
DINAS Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat bersama Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Pangandaran serta aparat saat meninjau lokasi bangunan IPAL milik PT PECU yang diduga telah mencemari lingkungan, Rabu, 28 Agustus 2019.*/AGUS KUSNADI/KP

PANGANDARAN,(PR).- Sejumlah petugas Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kabupaten Pangandaran serta petugas TNI Polri melakukan pengawasan di PT Pasific Eastern Coconut Utama (PECU) Pangandaran yang diduga mengalami kebocoran pada instalasi pembuangan air limbah (IPAL) sehingga membuat sungai Citonjong yang berada di belakang pabrik tercemar.

Dengan adanya surat peringatan dari Pemerintah Kabupaten Pangandaran tersebut, maka pihak perusahaan berupaya akan memperbaiki IPAL agar tidak lagi mengganggu warga terutama yang bermukim di dekat aliran sungai.

Menurut Head Of Operation PECU Andy Marendra, sebenarnya dari sejak awal pihaknya rerus berupaya untuk mengoptimalisasikan instalasi pembuangan air limbah pabrik. "Mulai dari tahun 2015 hingga 2018 kita terus melakukan upaya penambahan IPAL dari hasil produksi santan kelapa dan minuman cocoday, sebenarnya dari tahun ke tahun kita selalu meningkatkan optimalisasi IPAL kita yang disesuaikan dengan kuantitas produksi," ungkap Andy, Rabu, 28 Agustus 2019.

Bahkan kata Andy, pihaknya berencana untuk mrnambah sebanyak 4 IPAL lagi namun terkendala dengan lahan yang minim. "Dikarenakan tidak ada lahan lagi untuk membuat IPAL, maka di tahun 2019 ini kami siasati dengan melakukan sistem baru yang akan kita pasang di IPAL yang sudah ada dan kami berharap hasil limbahnya itu baku mutu," ujar Andy yang diamini Ronny Tjahyono Bagian General Affair PT PECU Pangandaran.

Andy pun mengajak masyarakat untuk bersama-sama mengembangkannya, karena pihaknya tidak ingin mengesampingkan masyarakat, terlebih dengan kedatangan dari pihak Dinas Lingkungan Hidup menjadi bahan masukan bagi perusahaan untuk melakukan perbaikan-perbaikan. 

Menurutnya IPAL di pabriknya bisa menampung dua kali lipat limbah yang dikeluarkan perharinya. Dan permasalahan pencemaran ini kata dia timbul di saat musim kemarau, dimana air sungai surut dan tidak mengalir.

"Padahal air limbah yang kita keluarkan paling 0,1 persen dari debit air di sungai. Kita lihat aja sungai di Jakarta kalo lagi surut pasti bau juga kan, tapi kalo air nya penuh terus mengalir kan enggak bau," katanya, seraya dirinya mengatakan, melalui surat pernyataan yang dibuat dihadapan pemerintah dan aparat, pihaknya menjanjikan perbaikan IPAL akan rampung hingga Maret 2020.

Andy juga mengatakan, perusahaannya telah merekrut sebanyak sekitar 600 orang karyawan yang merupakan warga Pangandaran. "Bahkan produk kita santan kelapa dan minuman the cocoday dari Pangandaran ini diekspor hingga ke negara di Eropa seperti Jerman. Kan bagus nama Pangandaran juga dikenal hingga ke negara Jerman," ujarnya.

Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup Dan Kebersihan Kab Pangandaran, Surya Darma mengatakan, sebenarnya pemerintah daerah sudah memberikan sangsi kepada pihak perusahaan, namun dengan berbagai kebijakan Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata maka pemerintah daerah memberikan waktu kepada pihak perusahaan untuk memperbaiki IPAL. Dan pihak perusahaan meminta untuk perbaikan waktu hingga Maret 2020 melalui surat pernyataan yang ditandatangani.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat