kievskiy.org

Polres Sukabumi Perketat Penjagaan Tersangka Pembunuh Suami dan Anak Tiri di Cidahu

null
null

PALABUHANRATU, (PR).- Polres Sukabumi memperketat penjagaan di rumah tahanan wanita yang berada di samping mapolresta. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi pelaku kasus pembunuhan terhadap suami dan anak tiri di Cidahu, Sukabumi, agar tidak melakukan aksi yang merugikan diri sendiri.

Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops)  Mapolres Sukabumi, Kompol Sumarta pada Rabu, 28 Agustus 2019 mengatakan selain mengoptimalkan sejumlah CCTV, juga menempatkan petugas polwan agar terus mengawasi otak dari pembunuhan itu. "Tujuannya untuk bisa memantau keberadaan pelaku di dalam tahanan," ujar Sumarta.

Sementara itu, Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Sukabumi, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Nasriadi menggelar jumpa pers dengan menghadirkan otak pelaku pembunuhan suami dan anak tirinya. Terlihat tersangka Aulia Kusuma digiring memasuki aula pertemuan dengan pengawalan ketat personil kepolisian.

Dia terlihat tertunduk lesu ketika memasuki ruangan saat mengelar jumpa pers. Tepatnya di aula utama Polres Sukabumi. 

Perempuan yang telah membakar Edi Candra Purnama alias Pupung (54) dan anak tirinya, Mohammad Adi Pradana alias Dana (23), hanya bisa menghela napas menjawab seluruh pertanyaan polisi dihadapan wartawan. Pembunuhan dilatarbelakangi sengketa jual rumah hanya untuk membayar utang.

Perkembangan lain juga muncul terkait pelaku lainnya yang disebut-sebut anak kandung pelaku. Kelvin (25) yang hanya terpaut usia 10 tahun dengan tersangka diragukan sebagai anak kandungnya.

Dalam pertemuan kali ini dinyatakan jika Kelvin diakui sebagai keponakannya. Hal tersebut dipertegas saat Kapolres Nasriadi mengulang status Kelvin kepada Aulia yang lantas dibenarkan sebagai keponakannya.

"Selain itu, pembunuhan ini sudah direncanakan. Selain mencari paranormal. Hingga rencana menghabiai kedua korbam yang melibatkan AK, KA, dan RO. Hingga akhirnya, RO mencari eksekutor. Bahkan RO juga turut ambil bagian sebagai otak pembunuhan sekaligus eksekutor," katanya.

Nasriadi mengatakan pelaku membius Edi dan menghabisinya dengan cara dibekap menggunakan handuk yang sudah disiapkan. Mereka juga membunuh Dana dengan cara serupa. "Hanya saja, Dana sebelum dibunuh sempat melakukan perlawanan. Korban tewas dicekik, diikat kedua tangannya," katanya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat