kievskiy.org

Pembangunan Kios PKL di GOR Singalodra Harus Dikaji Ulang

WARGA memprotes rencana pembangunan kios untuk pedagang kaki lima di GOR Singalodra, Kabupaten Indramayu. Pembangunan kios-kios itu akan memakan hampir seperempat lahan lapangan sepak bola yang ada di sana.*/GELAR GANDARASA/PR
WARGA memprotes rencana pembangunan kios untuk pedagang kaki lima di GOR Singalodra, Kabupaten Indramayu. Pembangunan kios-kios itu akan memakan hampir seperempat lahan lapangan sepak bola yang ada di sana.*/GELAR GANDARASA/PR

INDRAMAYU, (PR).- Pembangunan kios di area GOR Singalodra, Kabupaten Indramayu, mesti dikaji ulang. Sebab pembangunan tersebut dinilai menyalahi aturan. Warga pun bersikukuh untuk menolak pembangunan kios yang diperuntukkan bagi pedagang kaki lima.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Indramayu dari Partai Hanura Ahmad Fathoni menuturkan, pembangunan kios di kawasan olahraga mesti merujuk pada Undang Undang Nomor 3 Tahun 2015 Pasal 67 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional. Dalam aturan itu dijelaskan bahwa alih fungsi prasarana olahraga milik pemerintah mesti ada rekomendasi dari menteri. 

Artinya kata dia, dilarang adanya alih fungsi sarana tanpa adanya persetujuan dari kementerian. Untuk itu, persoalan penolakan pembangunan kios di kawasan olahraga mesti mendapatkan perhatian dari semua pihak. "Pemerintah daerah harus mengkaji ulang pembangunan tersebut," tuturnya, Senin, 2 September 2019.

Terlebih, saat ini masyarakat membutuhkan ruang terbuka untuk melaksanakan kegiatan sehari-hari. Hal itu belum bisa dipenuhi oleh pemerintah daerah.

Ahmad mengaku, dirinya akan segera mengambil langkah lanjutan setelah DPRD membentuk alat kelengkapan dewan. DPRD akan memanggil pihak-pihak terkait untuk meminta kejelasan. "DPRD siap menampung aspirasi dari warga," katanya menegaskan.

Digunakan untuk berlatih

Terpisah, Presidium Forum Masyarakat Sindang (Formasi) Martin Nahruirvan menegaskan masyarakat menolak keras pembangunan puluhan kios di kawasan olahraga Gor Singalodra. Betapa tidak, kios-kios itu memakan hampir seperempat lahan lapangan sepak bola yang ada di sana. "Pokoknya menolak," ungkapnya. 

Bahkan penegasan penolakan itu telah diwujudkan dalam aksi demo yang dilakukan di area pembangunan belum lama ini. Lapangan tersebut sangat bermanfaat bagi warga sekitar karena merupakan pusat aktivitas olahraga satu-satunya yang ada di kawasan Sindang. Bukan hanya masyarakat saja, para atlet dari berbagai cabang olahraga pun kerap menggunakan lapangan itu untuk berlatih. 

Tak heran, banyak atlet-atlet berprestasi yang berkembang mulai dari lapangan tersebut. "Sangat disayangkan kalau terjadi pembangunan seperti ini," ucapnya.

Dia menambahkan, masyarakat pun tak pernah diajak berdialog ataupun sosialisasi terkait pembangunan kios di GOR Singalodra tersebut. Warga mengancam akan menggelar demo besar-besaran jika tak ada solusi terkait permasalahan tersebut. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat