kievskiy.org

Sepuluh Ribu Warga Pesisir Karawang Terdampak Tumpahan Minyak Pertamina

KONDISI pemukiman warga Desa Cemara Jaya, Kabupaten Karawang, yang tercemar tumpahan minyak mentah akibat bocornya sumur migas  YY-1  Offshore North West Java (ONWJ) milik PT Pertamina Hulu Energi (PHE), Selasa, 3 September 2019.*/DODO RIHANTO/PR
KONDISI pemukiman warga Desa Cemara Jaya, Kabupaten Karawang, yang tercemar tumpahan minyak mentah akibat bocornya sumur migas YY-1 Offshore North West Java (ONWJ) milik PT Pertamina Hulu Energi (PHE), Selasa, 3 September 2019.*/DODO RIHANTO/PR

KARAWANG, (PR).- Sedikitnya 10 ribu warga pesisir Karawang menjadi korban tumpahan minyak mentah akibat bocornya sumur migas YY-1  Offshore North West Java (ONWJ) milik PT Pertamina Hulu Energi (PHE) di Lepas Pantai Cilamaya. Mereka adalah para nelayan, pemilik tambak, bakul ikan, juga petani padi.

Kehidupan warga terganggu sejak tumpahan minyak mentah mencemari laut, pantai, dan lingkungan warga sejak 12 Juli 2019. Beberapa di antaranya bahkan kehilangan pekerjaan setelah sumur YY-1 bocor, yang hingga saat ini masih terus berlangsung.

Hal itu terungkap dalam rapat gabungan yang digelar Pemerintah Kabupaten Karawang bersama Pertamina dan perwakilan warga terdampak tumpahan minyak di ruang rapat Sekda Karawang, Rabu, 3 September 2019.

"Data warga terdampak telah kami kumpulkan, termasuk data tentang kerusakan lingkungan dan hutan mangrove," ujar Sekretaris Daerah Karawang,  seusai memimpin rapat tersebut.

Menurutnya, data yang dia terima masih berupa data mentah sehingga akurasinya masih diragukan. Oleh karena itu, pihaknya juga mengundang para camat dan kepala desa yang wilayahnya terdampak tumpahan minyak.

"Para camat dan kades diminta melakukan verifikasi data warga terdampak agar tidak pihak yang dirugikan. Data hasil verifikasi nantinya akan dijadikan dasar penyaluran kompensasi dan juga ganti rugi," kata Acep.

Selesai pekan depan

Menurutnya, verifikasi data ditargetkan selesai pekan depan, sehingga dana kompensasi dari Pertamina bisa segera disalurkan kepada yang berhak. Penyaluran akan dilakukan melalui bank yang ditunjuk Pertamina, dan setiap warga terdampak akan dibuatkan rekening bank tersebut.

"Kami kira cara itu efektif untuk mencegah terjadinya keributan di lapangan. Warga tidak perlu berkumpul di kantor desa untuk mengambil dana kompensasi itu," kata Acep.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat