kievskiy.org

Siswa Kelas 4, 5, dan 6 Digilir

SEJUMLAH siswa terpaksa harus belajar di lapangan.*/SHOFIRA HANAN/PR
SEJUMLAH siswa terpaksa harus belajar di lapangan.*/SHOFIRA HANAN/PR

LAPANGAN voli menjadi ‘kelas’ sementara puluhan siswa SDN Pancawangi, Kecamatan Cilaku sejak dua bulan terakhir. Siswa dari kelas 4, 5, dan 6 terpaksa belajar di ruang terbuka karena kelas mereka sudah rusak bahkan satu dari bangunan roboh setelah diguyur hujan semalaman.

Sekolah yang dibangun pada 2004 dengan lima kelas dan satu ruang guru itu, memang belum pernah mendapatkan rehabilitasi sama sekali. Selama beberapa tahun terakhir, tiga ruangan kelas terus dimakan usia. Langit-langit tiga ruangan belajar sudah berlubang, menyisakan rangka kayu atap yang juga sudah rapuh.

Plt Kepala SDN Pancawangi Asep Sulaiman mengatakan, ambruknya salah satu ruang kelas baru saja terjadi pada Kamis (5/9/2019) kemarin. Namun, kondisi memprihatinkan ruangan kelas sudah terjadi sejak beberapa tahun ke belakang.

”Awalnya tiga ruangan kelas 4,5,6 ini dipaksakan untuk digunakan belajar. Karena memang tidak ada ruangan lain yang bisa dipakai. Tapi akhirnya, sejak pertengahan Juli kemarin saya minta anak-anak tidak belajar di kelas ini lagi,” ujar dia, Sabtu 7 September 2019.

Asep khawatir, siswa akan terdampak jika tiba-tiba atap kelas runtuh saat proses belajar mengajar berlangsung. Akhirnya, Asep terpaksa menginstruksikan 50-an siswa tiga kelas itu untuk mulai belajar di lapangan sekolah ataupun koridor di depan ruang guru.

Belajar di lapangan

Jam sekolah siswa kelas 4-6 pun harus digilir setiap harinya, untuk memudahkan proses belajar yang dilakukan di luar kelas. Menurut Asep, siswa harus masuk siang agar bisa menggunakan ruangan kelas 1-3. Dengan begitu, para siswa yang lebih tua tetap bisa belajar di ruang kelas meskipun harus bergiliran untuk belajar di lapangan.

”Tapi ada hari-hari tertentu, dimana semua siswa harus masuk pagi semua. Seperti senin karena harus upacara dan sabtu karena ada pelajaran olahraga,” ujar dia.

Ia mengaku, kondisi saat ini tidak mudah untuk siswa maupun tenaga pendidik di sekolah. Pasalnya, bagaimanapun juga siswa tidak bisa sepenuhnya merasa nyaman untuk mengakses pendidikan dengan keadaan seadanya setiap hari. Terlebih, jika cuaca mulai memasuki musim hujan yang dianggap bisa merepotkan siswa di luar ruangan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat