kievskiy.org

Demi Mengenang Perjuangan di Masa Lalu, Brigif 13 Galuh Ziarah ke Situs Jambansari

RAJA Galuh Rd Rasich Hanif Radinal menyematkan tanda kehormatan kepada Komandan Brigif Infanteri 13 Galuh Letkol Mochamad Mahbub Junaedi, usai ziarah di makam Bupati Ciamis ke-16 Raden Adipati Aria Koesoemandiningrat, Jambansari Ciamis, Selasa, 10 September 2019. Kegiatan ini dalam rangkaian hari jadi ke-70 Brigif 13 Galuh yang jatuh pada 11 September 2019.*/NURHANDOKO/PR
RAJA Galuh Rd Rasich Hanif Radinal menyematkan tanda kehormatan kepada Komandan Brigif Infanteri 13 Galuh Letkol Mochamad Mahbub Junaedi, usai ziarah di makam Bupati Ciamis ke-16 Raden Adipati Aria Koesoemandiningrat, Jambansari Ciamis, Selasa, 10 September 2019. Kegiatan ini dalam rangkaian hari jadi ke-70 Brigif 13 Galuh yang jatuh pada 11 September 2019.*/NURHANDOKO/PR

CIAMIS, (PR).- Brigade Infanteri (Brigif) 13 Galuh melakukan ziarah ke makam leluhur bupati Ciamis di kompleks Situs Jambansari, Selagangga, Ciamis, Selasa, 10 September 2019. Kegiatan tersebut merupakan rangkaian hari jadi ke-70 Brigif 13 Galuh pada tanggal 11 September 2019.

Rombongan langsung dipimpin Komandan Brigif 13 Galuh Letnan Kolonel Infanteri Mochamad Mahbub Junaedi. Ikut mendampingi ziarah yakni Wakil Bupati Ciamis Yana D Putra serta Raja Galuh yg juga Ketua Yayasan Koesoemadiningrat, Rd Rasich Hanif Radinal.

Seperti pada umumnya selain melakukan tabur bunga juga melakukan tawasul di makam Bupati Ciamis ke-16 Rd Adipati Aria Koosoemadiningrat. Kegiatan yang berlangsung khidmat dipimpin juru kunci Situs Jambansari, Nandang Sembada.

Usai memimpin doa, jurukunci Situs Jambansari, juga menjelaskan tentang sejarah Galuh, termasuk perjuangan tokoh RAA Koesoemadiningrat. Salah satunya adalah keberaniannya melawan kolonialisme penjajah, selain itu juga perintah menggelorakan menanam pohon kelapa.

Usai ziarah di Situs Jambansari, rombongan juga melakukan kegiatan serupa di Situs Ciung Wanara di Karangkamulyan, Kecamatan Cijeungjing, Ciamis. Lokasi terbut merupakan patilasan kerajaan Galuh purba. Salah satu tempat yang didatangi adalah pangcalikan.

"Kegiatan ini rangkaian hari jadi Brigif 13 Galuh yang puncaknya pada 11 September. Selain disini juga ziarah ke taman makam pahlawan. Kami datang ke sini salah satunya mengenang nilai-nilai perjuangan serta pengorbanan para pendahulu untuk bangsa dan negara," tutur Komandan Brigif (Dan Brigif) 13 Galuh Letnan Kolonel Inf Mochamad Mahbub.

Sesuai dengan nama yang disandangnya, keberadaan Brigif 13 Galuh yang dibentuk pada 11 Sepetembet 1949, ada hubungannya dengan perjuangan bupati Galuh masa lalu. Setidaknya, generasi saat ini dapat mewarisi semangat juang serta pengorbanan pendahulu untuk bangsa dan negara. "Dari namanya saja Brigif 13 Galuh, tentu ada hubungannya. Ada hubungan sejarah, setidaknya semangat juang dalam memertahankan bangsa dan negara. Sesuai dengan motto setia dan berani," tambah Mahbub.

Berkenaan dengan ziarah Brigif 13 Galuh yang berkedudukan di Tasikmalaya, Raja Galuh yang juga Ketua Yayasan Koesoemandiningrat, Rd. Rasich Hanif Radinal menyambut baik kegiatan tersebut. Hal itu tidak hanya sebagai wujud penghargaan  terhadap leluhur, akan tatapi juga diharapkan lebih menggelorakan semangat dikalangan personel.

"Adanya masa kini, karena ada masa lalu. Kami berharap semangat kegaluhan dan perjuangan dalam menjaga keutuhan bangsa dan negara Indonesia selalu terpatri dalam diri," kata Rd. Hanif.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat