PIKIRAN RAKYAT - Apa yang terjadi dengan dunia pendidikan kita. Kasus besar pelecehan seksual pada anak seakan ditutup-tutupi.
Hal ini terbukti seorang guru di pondok pesantren (ponpes) di Cibiru, Kota Bandung, Jawa Barat, tega memperkosa 14 santriwati dalam kurun waktu lima tahun.
Indikasi kasus perkosaan ini ditutup-tutupi adalah ada beberapa korban yang diduga hamil dan melahirkan berkali-kali.
Indikasi kasus perkosaan ini ditutupi juga tampak dari dinas yang menaungi ponpes tersebut, mengaku sudah tahu sejak lama ada kejadian tersebut.
Baca Juga: Alexander Marwata Sebut Novel Cs Berlabel Merah, Pimpinan KPK Dicap Sangat Jahat
Indikasi lain kasus ini seperti ditutup-tutupi, pubik baru tahu ada peristiwa besar setelah masuk persidangan.
Ada apa dengan kasus perkosaan seorang ustaz pada 14 santirnya ini sehingga bau busuk pria durjana itu bau tercium sekarang?
Miris, meski di persidangan ada 14 santriwati menjadi korban perkosaan dan bujuk ray pria bejat yang disebut sebagai ustaz ini, bisa saja korbannya lebih banyak.
Baca Juga: WHO: Covid-19 Omicron Timbulkan Risiko Infeksi Lebih Tinggi, Tetapi Lebih Ringan daripada Delta
Ha itu dilihat dari kurun waktu dari hasil sidang, jika terdakwa mengaku melakukan tindakan keji itu sekitaran tahun 2016 lalu.