SUMEDANG, (PR).- Pihak SDN Sukamulya di Kampung Bojongtotor RT 01/ RW 01, Desa Sirnamulya, Kecamatan Sumedang Utara, meminta Pemkab Sumedang segera membangun sekolah baru. Pasalnya, posisi sekolahnya sangat dekat dengan proyek jalan tol Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan) sehingga mengganggu KBM (kegiatan belajar mengajar) siswa dan gurunya.
“Karena KBM sudah tidak nyaman dampak pengerjaan projek jalan tol, sehingga kami ingin secepatnya dibangun sekolah baru,” kata Kepala SDN Sukamulya, Nani Suhartini ketika ditemui di sekolahnya, Minggu 15 September 2019.
Menurut dia, meski kondisi SDN Sukamulya tidak separah SDN Cijolang di Desa Margaluyu, Kecamatan Tanjungsari yang dikepung proyek tol, tetap saja KBM di sekolahnya terganggu dengan getaran dari pengoperasian alat berat. Mereka juga terganggu suara bising dan debu proyek tol. Bahkan pengerjaan proyek tol mengganggu konsentrasi belajar para siswa. “Saat belajar, siswa malah melihat alat berat beckhoe yang sedang mengeruk tanah. Gangguan dampak proyek tol sudah berlangsung sejak dua bulan lalu,” ujar Nani.
SDN Sukamulya, kata dia, termasuk sekolah yang terkena jalur tol Cisumdawu. Tanahnya, milik aset desa. Kendati tanah dan bangunannya belum dibebaskan, pemerintah desa sudah menyediakan tanah desa lainnya untuk pembangunan sekolah yang baru. Pembangunan sekolah baru, satu paket dengan pembangunan kantor desa, TK, dan Polindes (Poliklinik Desa). Pembangunannya akan dilakukan oleh PT CKJT (Citra Karya Jabar Tol). Jarak ke lokasi lahan yang akan dibangun sekolah baru sekitar 500 meter. “Permukaan tanah untuk pembangunan sekolah baru, sedang dilakukan pengerukan dan perataan,” tuturnya.
Nani mengatakan, untuk proses pembangunan sekolah baru, sudah diajukan ke Satker (Satuan Kerja) pembangunan jalan tol Cisumdawu melalui Disdik Kabupaten Sumedang. Hanya saja, sampai sekarang belum diketahui kapan pembangunannya. Namun, Disdik dan pemerintah desa akan terus memonitor pelaksanaan pembangunannya, termasuk akan mendatangi pihak Satker jalan tol.
“Selasa kemarin, kami sempat mengadakan rapat dengan komite sekolah, Disdik, Muspika Kecamatan Sumedang Utara dan BUJT (Badan Usaha Jalan Tol). Kami ingin pemindahan sekolah diprioritaskan. Pembangunan sekolah pun ingin secepatnya. Dari hasil rapat tersebut, Disdik dan BUJT akan mempriotitaskan pembangunan sekolah baru. Jadi, sampai sekarang kami dalam posisi menunggu,” katanya.***